Jumat, 16 November 2012

Masalah Kependudukan di Indonesia

Setelah pada postingan sebelum nya gue curhat tentang masalah sosial, kali ini gue bakal curhat kembali tentang masalah kependudukan di Indonesia. Memang intinya masih sama - sama ada unsur sosialnya, kalau sebelum nya gue cerita “gen virus” daripada masalah sosial tersebut, sekarang bisa dibilang cucu dari gen - gen tersebut. Lalu siapakah cucu - cucu gen tersebut? Ya, Siapa lagi kalau bukan kita sendiri, sebagai makhluk sosial. 



Yap pada dasarnya semua masalah berasal dari diri kita sendiri, makhluk dengan derajat paling tinggi, MANUSIA. Manusia diciptakan oleh Allah swt untuk menata suatu tatanan, entah itu bumi, negara, kota, desa, agar menjadi suatu tempat yang nyaman ditinggali untuk kemudian menjadi suatu kehidupan yang lebih baik dan sejahtera. Manusia itu sendiri 'muncul' di dunia ini lewat proses dari seorang ibu yang melahirkan, lalu manusia 'hilang' dari dunia ini pun lewat yang namanya kematian. Hari demi hari hingga tahun demi tahun terlewati dengan 'kemunculan' manusia - manusia baru yang semakin bertambah.  Lalu apa jadinya bila suatu negara jumlah kelahiran nya terus meningkat ketimbang jumlah kematian? Kepadatan?  Yap. Itulah inti dari permasalahan nya.. Masalah yang sedang dihadapi negara gue, Indonesia.



Fyi ajasih gue terlahir di negara indonesia, negara yang bisa dibilang kapasitas wilayahnya sangat luas. Karena gue tinggal disini sejak lahir maka gue bisa dibilang pribumi disini. Penduduk asli sini. So gue tau masalah - masalah kependudukan yang terjadi di negara tercinta gue ini. Masalah - masalah tersebut antara lain jumlah penduduk yang begitu besar, persebaran penduduk yang tidak merata, pertumbuhan penduduk yang tinggi , rendahnya kualitas penduduk, rendahnya pendapatan perkapita, tingginya tingkat ketergantungan, kepadatan penduduk, dan lain sebagainya.  Sebenarnya penduduk suatu negara merupakan objek dan subjek suatu pembangunan. Sebagai objek artinya penduduk merupakan faktor yang harus ditingkatkan kualitas hidupnya. Sebagai subjek penduduk merupakan faktor proses pembangunan. Bila dilihat dari sisi yang berbeda, penduduk merupakan beban sekaligus potensi bagi suatu negara. Kenapa dianggap sebagai beban negara ? Karena negara harus dapat memberikan pelayanan kepada penduduknya, sedangkan sebagai potensi karena penduduk merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat memberikan sumbangan positif bagi negara. Oleh sebab itu kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh SDM negara itu sendiri.




            Oke balik lagi ke inti permasalahan nya, seperti yang gue bilang tadi, wilayah negara kita itu sangat luas, tetapi penduduk yang tinggal di wilayah negara kita tuh tidak merata. Banyak di sana, dikit di sini, banyak di sini, dikit disana. Yap, ada daerah yang sangat padat penduduknya, ada juga daerah yang sangat jarang penduduknya. Untuk daerah yang sangat padat itu, kalian pasti udah pada taulah. Yap Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta sangat padat, menurut sensus tahun 2000, setiap satu kilometer persegi didiami lebih dari dua belas ribu orang. Sesak? Berebutan nafas? IYA!! . Akibatnya pagi siang malam tak kenal hari bulan tahun selalu terjebak kemacetan di jalan. Macet sudah seperi ciri khas dari jakarta itu sendiri. Kenapa mayoritas beralih ke jakarta? Ya, karena mereka menganggap jakarta adalah tempat pengaduan nasib yang cocok untuk meraih keuntungan yang lebih besar. Nah lalu fenomena di jakarta ini sangat berbeda dengan apa yang dialami dengan provinsi Kalimantan Barat. Disana hanya ada sekitar puluhan orang yang mendiami wilayah seluas satu kilometer persegi.



            Fyi ajasih negara Indonesia memiliki penduduk yang sangat banyak. Nah karena modal itu indonesia menduduki urutan keempat sebagai negara dengan jumlah penduduknya terbanyak setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan sensus penduduk tahun 2000 adalah 205,8 juta jiwa. Bangga? Umm...... tidak juga. Ini malah sangat merepotkan. Tapi coba tengok Cina, bertengger dipuncak klasemen dengan jumlah penduduk terbanyak, tapi lihat hasilnya. Negara mereka justru maju pesat tetap bertahan sebagai negara maju, itu semua karena kualitas SDM mereka yang jauh unggul dibanding negara kita. Negara kita masih banyak penduduk yang minim akan pendidikan, karena terganjal masalah ekonomi. Bahkan banyak dari mereka yang masih belum sempat menerima pelajaran dibangku sekolah. Ini jelas mempengaruhi kualitas atau mutu penduduk indonesia.  Masyarakat indonesia juga kurang memiliki keahlian dan keterampilan dalam bekerja. Akibatnya masyarakat mengalami kesulitan mendapatkan pekerjaan yang bagus.

            Pendapatan per kapita penduduk di Indonesia juga bisa dibilang masih rendah. Pendapatan per kapita artinya rata - rata pendapatan penduduk setiap tahun. Rendahnya pendapatan perkapita ini berkaitan erat dengan banyaknya masyarakat miskin. Akibatnya makin banyak penduduk yang minim akan pendidikan, juga kebutuhan asupan zat - zat gizi bagi anak - anak semakin berkurang. Oleh karena itu banyak anak - anak yang menderita kecacatan fisiknya sejak lahir. Dan tidak tumbuh normal dengan anak - anak lainnya yang terlahir dari keluarga mampu. Sungguh tragis kondisi negara kita ini. Kasihan sekali melihat anak - anak yang mengalami seperti itu, anak - anak yang seharusnya bahagia pada masanya namun harus menanggung beban penyakit yang diderita nya.


         
Tingginya kepadatan juga menyebabkan masalah - masalah sosial lain nya, seperti pengangguran, kemiskinan, rendahnya pelayanan kesehatan, meningkatnya angka kriminalistas atau tindak kejahatan, pemukiman kumuh, lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat, dan lain sebagainya. Berikut ini ada beberapa tips upaya - upaya mengatasi permasalahan penduduk yang melanda indonesia, Cekidot !!!

1.    Pengendalian jumlah dan pertumbuhan penduduk

Yaitu dengan cara menekan angka kelahiran melalui pembatasan jumlah kelahiran, juga menunda usia perkawinan dini. Yap okelah untuk pembatasan jumlah kelahiran kita gunakan program yang telah ada, yaitu program suntik KB. Dan menghimbau kepada masyarakat bahwa mempunyai anak dua sudah lebih dari cukup, ketimbang punya anak lebih banyak. Karena kebutuhan zaman sekarang serba mahal, beda dengan zaman dimana superman masih memakai celana dalam nya di atas kepala, yang mengatakan banyak anak banyak rezeki.



2.    Pemerataan persebaran penduduk

Disini kita lakukan dengan cara  transmigrasi dan pembangunan industri di wilayah yang jarang penduduknya. Nah untuk mencegah migrasi penduduk dari desa ke kota, pemerintah mengupayakan berbagai program berupa pemerataan pembangunan hingga ke pelosok, juga diikuti dengan perbaikan sarana dan prasarana pedesaan, dan pemberdayaan ekonomi di pedesaan.




3.    Meningkatkan kualitas SDM

Kita tahu banyak penduduk yang masih mimim akan pendidikan nya, serta tingkat kesadaran akan pentingnya sekolah masih rendah. Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal - hal yang baru. Seperti keterlambatan mengenal teknologi. Rendahnya penguasaan teknologi maju mengakibatkan harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis. Untuk itu semoga kedepan nya SDM indonesia kualiatasnya lebih ditingkatkan, dan dapat mencontoh negara cina maupun Amerika Serikat untuk tercipta kestabilan dalam pembangunan negara ini. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengambil beberapa kebijakan yang dapat meningkatkan mutu pendidikan masyarakatnya, seperti kebijakan wajib belajar 12 tahun, meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan, menyempurkan kurikulum sesuai perkembangan zaman, memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi, memberikan kartu program gratis belajar 12 tahun kepada anak dari keluarga kurang mampu, dan lain sebagainya.

     
Semoga kedepan nya indonesia mengikuti jejak negara cina maupun Amerika serikat ,meskipun jumlah penduduk banyak tetapi mampu bersaing untuk menjadi negara maju. Kita bisa kalau didorongkan dengan niat dan usaha, semua kembali lagi pada kesadaran diri masing - masing, semua takkan terlaksana dengan sempurna bila kesadaran kita akan pikiran meningkatkan kualitas SDM masih rendah. Kita lah makhluk sosial, kita lah yang membuat segala macam masalah, tapi kita lah yang juga harus bisa menyelesaikan masalah tersebut, jangan seenaknya saja hanya membuat masalah tanpa mengakhiri, seperti pada program ada 'start' pasti ada 'End' . Dan semoga akhirnya berakhir dengan Happy Ending ~


 
;