Sabtu, 03 November 2012

All About Social - Virus Social No.1


                                               

            Oke pada postingan kali ini gue bakal curhat tentang masalah - masalah sosial yang ada pada lingkungan masyarakat yang masih gentayangan dari jamannya megalithikum hingga zamannya gue mengenal iphone sekarang serta sedikit tips dari gue untuk bagaimana upaya - upaya kita meminimilasir masalah tersebut agar tidak menjadi jamur di kehidupan kita atau bahkan menanggulanginya agar masalah - masalah sosial tersebut menjadi debu yang tersapu rapih kemudian dibuang ke tong sampah terdekat.




            Oke sebelumnya gue jelasin sedikit apa itu masalah sosial, ummm masalah sosial adalah masalah - masalah yang timbul bisa di diri kita yang kemudian berdampak pada yang lainnya, di lingkungan sekitar hingga mencakup seluruh yang ada di dunia ini, masalah - masalah sosial ini bisa dikategorikan sebagai masalah yang dikategorikan tak semudah membalikkan telapak tangan untuk “mendeletnya”, lalu siapa dibalik semua itu? Yang menimbulkan suatu perkara yang mana tak lain tak bukan adalah manusia itu sendiri.


Nah kebetulan gue itu manusia, yang mana kata guru - guru gue manusia itu adalah makhluk sosial. Makhluk yang tak dapat hidup sendiri tanpa bantuan makhluk lain. Yap gue gak bakal bisa sebesar ini tanpa orang - orang terdekat gue yaitu orang tua gue, yang melahirkan gue. Sanak saudara gue, sahabat serta teman, dan bahkan orang - orang sekitar gue yang kenal maupun tidak. Tanpa ada nya hubungan sosial dunia pasti bagai tong sampah yang banyak sampah di dalam nya tetapi tak berguna.  Gue pun begitu, tanpa adanya manusia disekitar gue, gue pasti sekarang udah berada di tempat pembuangan sampah, gak berguna, seperti sampah. Kita tuh hidup pasti selalu ada yang namanya saling kebergantungan terhadap manusia lain, contoh kalo gak ada pedagang,mau makan apa gue? Jerami? Ke hutan dulu nyari bahan makanan, Iya!. Seperti itulah gambarannya. Yang namanya merajut hubungan pasti kenal yang namanya masalah. Yap itu udah seperti bumbu perasa, tak ada makanan yang tanpa bumbu, begitu pula hubungan sosial. Pasti ada yang namanya batu ganjalan atau masalah. Membuktikan tak ada yang sempurna di dunia ini. Baru kemudian hidup bahagia kemudian ada masalah baru lagi dan seterusnya saling memutar.




 Banyak masalah sosial yang timbul di dunia ini, gak usah jauh - jauh deh, di lingkungan sekitar aja udah bejibun banyaknya, ya contoh aja kemiskinan, banjir, tawuran antar mahasiswa bahkan siswa, pengangguran, angka criminal semakin tajam melambung, maling jemuran tetangga, udah cukup gue gak akan sebutin satu - satu bisa - bisa tulisan gue ini bakal menjadi novel setebel kamus bahasa inggris - indonesia. Berikut ini gue akan menjelaskan secara terperinci masalah sosial yang sering atau paling muncul di negara gue ini maupun lingkungan sekitar gue beserta tips dari gue untuk mencegahnya, sebenernya menurut analisis pemikiran gue cuma ada 1 hal masalah pokok sosial yang ibarat gen dari anak - anak virus lalu berimbas ke masalah sosial yang lain. Apakah masalah terbesar itu? Mari cekidot!!


 .
                       
               Kebodohan

Yap bodoh. Ini adalah masalah sosial yang terbilang "angker" karena muncul dari diri kita sendiri. Merupakan gen dari virus sosial yang lain. Inilah induk dari segala induk permasalahan yang ada. Kalau semua orang di dunia ini “Pintar” maka angka masalah sosial itu pun mungkin akan sebesar 0,5 % . Tanpa disangka ini adalah musuh terbesar kita.  Kita bodoh maka akan cepat kita diperalat orang lain. Ini pula lah yang mengakibatkan merusak masa depan kita untuk mencapai cita - cita kita, impian kita,  angan - angan kita.



Sebenernya inilah inti masalah dari permasalahan yang ada. Karena kita bodoh kita tak tahu jalan mana yang kita ambil untuk melangkah. Bisa - bisa jatuh di jurang kegelapan. Contoh awalnya kita anak polos baik - baik, lalu kemudian berkenalan lah kita pada seseorang, yang mana kita tak tahu asal usul orang tersebut, karena kita polos okelah kita pun akhirnya berteman, lalu diajaklah kita pun bersalaman dengan teman - teman dia yang lainnya nya, hari demi hari terlewati bersama orang itu dan teman - temannya  nya dan tanpa sadar kita terbiasa dengan pergaulan baru ini, dimulai kita diajaknya menghisap sebatang rokok, pergidan pulang sampai larut malam, kita mengenal apa dunia malam itu sebenarnya , yang biasa kita ke masjid sekarang ke seven eleven , yang biasa ngaji baca alquran sekarang karaokean baca lirik berjalan, yang biasa melihat marawisan sekarang melihat video porno hingga mimisian, hingga seiring berjalan nya waktu tanpa kita sadari merusak semua kepribadian kita yang awalnya polos sekarang jadi jonggos akibat efek dari pergaulan ini. Yang mana intinya dari kebodohan kita sendiri malah membuat kita memilih wrong way, jalan yang salah. Rusak lah semua impian kita, cita - cita kita, masa depan, serta kepercayaan orang tua kita. Sungguh tragis.

Tips :


Fyi ajasih anak jaman sekarang terlalu mainstream, mereka terlanjur memakan burung ababil. Yap mereka menganggap kalo gak ikut alur maka dinyatakan gak gaul. Mereka salah, mereka bodoh jika tidak memikirkan nya terlebih dahulu sebelum melangkah, bukan gaul yang ia peroleh melainkan salah gaul. Boleh kita bergaul dengan siapa aja, asal kita tetap menjaga tiang kita agar tak rubuh dikemudian hari. Tetap lah prioritaskan impian kita di paling ujung tangga, jagalah jangan sampai jatuh ke jurang kegelapan. Alih - alih bukan cita - cita baik yang kita dapat melainkan kata - kata buruk yang kita dapat, yang diarahkan kepada kita. Nyesek? Iya. Sekali lagi, kalau mau gaul "Stay on the way in your way and dont post your position in a wrong way". Dan agar terhindar dari bakteri kebodohan yang menggerogoti pikiran kita, coba lah ingat - ingat kembali motivasi kata - kata yang terucap dari yang utama kedua orang tua kita, kemudian saudara - saudara kita, guru - guru kita. Apa kita mau bodoh di hadapan mereka semua yang telah membimbing kita? Apa kita mau bodoh di depan mereka semua yang telah susah payah mengajari kita? Malu? Siapa? Kita dan juga mereka. Yap mari kita semua mengobati kebodohan kita dengan cara belajar yang rajin, cari ilmu yang bermanfaat sebanyak mungkin, kuatkan iman kita dengan menjalankan ibadah kita terhadap yang maha Esa, teruslah motivasi diri kita sendiri agar menjadi pribadi yang Diidam - idamkan orang terdekat kita terhadap kita. 





Karena orang bodoh hanya tinggal bersama sampah, yang tak berguna di kehidupan masyarakat kalau bukan hanya mencari - cari masalah. Maka timbul lah masalah sosial yang baru dari seperti kemiskinan, pengangguran, tawuran, salah pergaulan, banjir. Semua itu tak terlepas dari biang keladinya yang lain tak bukan adalah kebodohan itu sendiri. Mereka bodoh karena minim pendidikan maka lahirlah kemiskinan. Mereka bodoh padahal udah tau dampak negatif dari tawuran tapi tetap saja melakukan aksi tawuran. Mereka bodoh padahal tau kalau membuang sampah ke sungai maka sungai akan mampet maka akan terjadilah bencana banjir. Jadi intinya kebodohan kita lah yang memicu menaiknya angka masalah sosial yang ada. Oleh karena itu mulai dari sekarang, bergerak lah, sadarlah, carilah obat ampuh agar kita terbebas dari virus kebodohan ini kalau ingin hidup bahagia dan sejahtera, karena semua itu berawal dari diri kita sendiri yang mana pemilik dari status makhuk sosial.




 
;