Jumat, 16 November 2012 Comments

Kasus Masalah Sosial - Tawuran antar pelajar


Oke postingan gue kali ini masih dengan hal yang berbau sosial, kalau sebelum nya gue menceritakan hanya secara garis besarnya saja, maka dari itu izinkan sekarang gue curhat garis terusan nya hingga membentuk baris dan kolom. Disini gue akan memberikan contoh gambaran atau kasus masalah sosial yang sering melanda indonesia. Sekali lagi gue tegaskan bahwa biang keladi penyebab yang membuat masalah - masalah sosial ini ialah siapa lagi kalau bukan kita sendiri, sebagai makhluk sosial. Masalah sosial kerap kali terjadi di negara ini, karena jumlah penduduknya yang makin lama semakin banyak , tetapi tidak diikuti dengan kesadaran akan adanya norma - norma yang berlaku. Membuat masalah tersebut sebetulnya gampang, tetapi mengatasi masalah nya bukan main susahnya, tak semudah membalikkan telapak tangan.

 

Seperti yang kita tahu, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kriminalitas yang tinggi. Salah satu masalah sosial yang berhubungan dengan kriminalas yang belum berhasil diatasi karena terus mengakar dari dahulu adalah tawuran. Yap Tawuran, ntah itu tawuran antar kalangan pelajar maupun masyarakat dewasa. Tawuran bak tradisi masyarakat indonesia, bahkan sejak zaman nenek nya kakek gue masih demen ngompol di celana kata tawuran tersebut sudah membooming. Memang kalau sudah semacam tradisi dari tahun ke tahun seperti itu sulit sekali untuk diberantas, jangankan sampai 'akar' nya, baru sampai 'batang' nya saja sudah sukar sekali. Kalaupun sudah tercabut pasti bakal tumbuh lagi.. Tawuran itu merupakan masalah sosial yang ditimbulkan oleh dua atau lebih kelompok yang terdiri dari puluhan bahkan ratusan orang yang tergabung dalam masing - masing kelompok tersebut yang kemudian saling serang. Pemicu tawuran tersebut dapat beraneka ragam, seperti bermula saling ejek antara 2 orang yang berlainan sekolah kemudian perlahan mengadu ke teman - teman nya lalu akhirnya tensi semakin memanas, hingga puncaknya terjadilah peristiwa tawuran itu. Nah ini dia kasus tawuran yang sangat heboh antar pelajar, yaitu antara siswa sman 70 Jakarta dengan sman 6 Jakarta yang baru terjadi akhir - akhir ini yang hingga menewaskan 1 orang.




PENDIDIKAN - PENDIDIKAN
Senin, 24 September 2012 , 16:47:00

JAKARTA - Konflik antarpelajar SMAN 6 dan SMAN 70, Bulungan, Jakarta Selatan nampaknya tak pernah berakhir. Siang ini, Senin (24/9) sejumlah siswa dua sekolah tersebut kembali tawuran di Bulungan. Akibat aksi ini, seorang siswa SMAN 6, Alawi harus meregang nyawa setelah disabet senjata tajam oleh pelajar yang diduga dari SMA 70 tepat di belakang Blok M Plaza, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Peristiwa ini bermula ketika sekitar 20 pelajar dari SMAN 70 datang dan menyerang 15 siswa SMAN 6 yang akan bermain futsal. Penyerangan ini terjadi saat jam pulang sekolah. Alawi dan teman-temannya saat itu sedang berkumpul di sebuah tempat nongkrong terkenal di Jakarta Selatan.

"Tadi lagi nongkrong di Sevel, tiba-tiba diserang," jelas Faruq, teman Alawi.

Diserang tiba-tiba, para pelajar itu tak bisa berbuat banyak. Termasuk  Alawi yang tak bisa menghindari sabetan senjata tajam pelajar SMAN 70. Ia mengalami luka serius di bagian dada.

Faruq mengaku setelah melihat Alawi terkapar bersimbah darah, ia dan teman-temannya langsung membawa korban ke Rumah Sakit Muhammadiyah, Kebayoran Baru. Namun nyawa Alawi tak dapat diselamatkan.

"Lukanya kena sabetan di sekitar dada, kayaknya kena celurit," sambungnya.

Sementara itu, menurut Kepala Kepolisian Resort Jakarta Selatan Kombes Wahyu Hadiningrat selain satu tewas, terdapat juga dua korban luka lainnya. Diduga dua korban terkena lemparan batu. Ia belum menyebutkan identitas dua korban itu.

"Peristiwanya sangat cepat, begitu mereka menyerang dan langsung bubar," tuturnya.

Saat ini, kata Wahyu, pihaknya sedang melakukan penyelidikan latarbelakang kasus pembunuhan tersebut, termasuk memeriksa beberapa saksi di tempat kejadian.

Dari berita di atas, bisa dilihat betapa sadis nya anak pelajar zaman sekarang, seorang siswa yang seharusnya terpendidik justru mempunyai sifat brutal seperti itu. Ironisnya para siswa tersebut justru berasal dari sekolah elit atau favorit di Jakarta. Tawuran antar pelajar memang sudah tidak lagi menjadi hal yang jarang terjadi di kota - kota besar di Indonesia, terutama di Jakarta. Fenomena ini bisa terjadi karena dilatar belakangi  banyak hal, dimulai dari hal sepele hingga hal yang besar.  Masalah yang sering terjadi pada umumnya Masalah yang sering terjadi pada umumnya adalah tindakan vandalisme di fasilitas umum ataupun pribadi, saling meledek ketika di angkutan umum, perselisihan pendapat dan bahkan hanya sekadar iseng untuk mencari kesenangan semata. Apakah hal tersebut pantas untuk dijadikan kesenangan ? Tidak. Memang hal yang memacu adrenalin sangat menyenangkan untuk dinikmati, tapi banyak sekali hal yang harus dipertimbangkan jika ingin menikmati hal-hal yang 'berbahaya'. Kelogisannya, keuntungan dan kekurangannya, resikonya dan banyak hal lain yang seharusnya dipikirkan terlebih dahulu sebelum menikmati kesenangan yang memacu adrenalin. Sejujurnya disini peran orang tua, guru, pihak sekolah, pemerintah sangat dibutuhkan sekali. Kebanyakan orang tua tak mempedulikan apa saja yang dilakukan anaknya sewaktu di sekolah, inilah akibatnya karena kurangya perhatian dari orang tua.




Berikut ini adalah beberapa penyebab serta Solusi tentang tawuran antar pelajar yang semakin menjadi - jadi :

·        Perhatian Orang Tua

Mungkin ini adalah suatu tindakan kecil yang sangat berdampak besar pada gejolak jiwa seorang anak. Tapi bagi gue ini adalah suatu yang sangat berharga besarnya bagi pribadi seorang anak, selain untuk menuntun anaknya mengarah ke jalan yang lebih baik, tapi juga menenangkan hati maupun jiwa sang anak. Yap, kurangnya perhatian yang diberikan orangtua kepada anaknya seringkali membuat jiwa seorang anak terguncang. Menjadikan keinginan anak untuk mengekspresikan perasaannya menjadi melenceng. Hal seperti inilah yang kemudian  menyebabkan konflik di dalam kejiwaan seorang anak. Tetapi Berlebihnya perhatian orangtua juga dapat menyebabkan keinginan seorang anak untuk berontak, meskipun hal tersebut masih bergantung pada lingkungan tempat main atau sekitarnya yang biasa disinggahi oleh sang anak. Maka untuk itu, peran orangtua disini sangatlah penting untuk mengurangi keinginan sang anak untuk berontak. Berikanlah kasih sayang dan perhatian yang dirasa ‘cukup’ untuk anak, berilah ia kebebasan untuk berekspresi tapi tetap berada dalam pengawasan orangtua.



·         Pihak Sekolah
   
Pihak sekolah pun seharusnya dapat menjadi peranan penting untuk mengurangi fenomena tawuran ini. Ketika siswanya tawuran, pihak sekolah jangan terpaku diam saja. Pihak sekolah berhak dan memiliki otoritas untuk memberikan hukuman dan tindakan kepada siswa yang melanggar tata tertib sekolah. Pihak sekolah pun seharusnya memberikan ketegasan kepada siswa yang melanggar aturan tentang tawuran. Bukan malah dibiarkan dan menganggap hal tersebut adalah sebuah tradisi. Biasanya ini semua berawal ketika kita menginjakan kaki pertama di sekolah. Sebenarnya akar pemicu dari tawuran tersebut adalah berawal dari siswa sekolah itu sendiri, yap semua bisa berawal dari kegiatan pertama awal masuk sekolah yaitu Masa Orientasi Siswa (MOS). Kegiatan dimana para siswa yang baru masuk sekolah dikenalkan dengan lingkungan sekolah. Tetapi banyak yang melenceng disini. Seperti adanya sistem senioritas. Memang pada masa ini para senior berperan aktif dalam mennggalang siswa - siswa baru. Kalau ada siswa baru yang tidak disiplin, siap - siap saja kena omelan, bentakan, bahkan kekerasan fisik dari para senior. Ini yang menyebabkan kerusakan mental pada anak, jiwa anak bisa juga terguncang, mereka yang awalnya senang bisa masuk sma negeri pilihannya harus menerima kepahitan seperti itu. Akibatnya tradisi seperti terus turun menurun dari tahun ke tahun. Bagaimana tidak, siswa baru yang awalnya polos dihujani bentakan seperti itu justru merusak kejiwaannya, sehingga menimbulkan kepribadiannya berubah dari yang awalnya polos kini menjadi bringas. Kalau bisa apapun kegiatan yang dilakukan di acara MOS terus berada dibawah pengawasan guru, kalau perlu dihapus saja kegiatan seperti itu. Karena dari pengalaman gue, tidak ada untungnya. Lebih baik untuk menyambut siswa baru gelar acara yang lebih baik yang bersifat keagamaan seperti mentoring siswa melalui ceramah atau dakwah dari pak kyai atau ustadz. Hal semacam itu lebih bagus untuk pembentukan jiwa anak menjadi lebih baik untuk kearah kedepannya ketimbang acara MOS yang kadang menyimpang malah bikin kondisi mental anak menjadi tergoncang.



·         Lingkungan Main dan Sekitarnya

Seperti yang kita ketahui setiap pelajar memiliki prilaku yang berbeda, dan setiap prilaku yang terbentuk pada tiap-tiap pelajar merupakan cerminan dari lingkungan permainan yang biasanya dilakukan oleh pelajar tersebut. Seperti contoh pergaulan yang salah. Ini biasa terjadi pada anak - anak yang polos atau yang tidak mempunyai pendirian, mereka cepat sekali terpelosok masuk alur yang salah. Tak bisa menilai mana yang baik maupun buruk, bahkan tak jarang yang asal mainstream tanpa menilai nya terlebih dahulu. Ada suatu Pepatah mengatakan, 'karena nila setitik, rusak susu sebelanga', dari situ sudah terjelaskan bagaimana peranan lingkungan pertemanan seorang anak sangat berpengaruh bagi prilakunya. Usia muda adalah usia yang sangat rentan untuk tergoyahkan batinnya, seorang kawan memberikan usulan, maka sang anak akan melakukannya. Menjalin pertemanan kepada siapapun tidaklah dilarang, tapi setiap tindakan memiliki batasannya tersendiri. Oleh karena itu balik lagi ke kesadaran masing - masing individu tersebut. Pikir - pikir dahulu lah sebelum memilih jalan, salah selangkah saja bisa masuk jurang kegelapan.



Semoga masalah tradisi tawuran di negara kita ini, seperti kasus diatas tidak terulang lagi dan tercabut sampai akar - akarnya. Tawuran semacam ini sebenarnya tidak ada untungnya hanya kesenangan iblis yang sesaat, pikirkanlah orangtua kalian yang telah mensekolahkan kalian sebelum bertindak suatu hal dibatas kewajaran. Masa depan kalian sangat tergantung dari diri kalian sendiri. Kokohkan lah tiang pendirian kalian, jangan terpengaruh dengan bujukan setan. Semua  ini takkan terjadi bila tingkat kesadaran anak akan dampak tawuran tinggi. Yap tuntunlah diri kita kita ke arah yang lebih baik lagi.



readmore »»  
Comments

Masalah Kependudukan di Indonesia

Setelah pada postingan sebelum nya gue curhat tentang masalah sosial, kali ini gue bakal curhat kembali tentang masalah kependudukan di Indonesia. Memang intinya masih sama - sama ada unsur sosialnya, kalau sebelum nya gue cerita “gen virus” daripada masalah sosial tersebut, sekarang bisa dibilang cucu dari gen - gen tersebut. Lalu siapakah cucu - cucu gen tersebut? Ya, Siapa lagi kalau bukan kita sendiri, sebagai makhluk sosial. 



Yap pada dasarnya semua masalah berasal dari diri kita sendiri, makhluk dengan derajat paling tinggi, MANUSIA. Manusia diciptakan oleh Allah swt untuk menata suatu tatanan, entah itu bumi, negara, kota, desa, agar menjadi suatu tempat yang nyaman ditinggali untuk kemudian menjadi suatu kehidupan yang lebih baik dan sejahtera. Manusia itu sendiri 'muncul' di dunia ini lewat proses dari seorang ibu yang melahirkan, lalu manusia 'hilang' dari dunia ini pun lewat yang namanya kematian. Hari demi hari hingga tahun demi tahun terlewati dengan 'kemunculan' manusia - manusia baru yang semakin bertambah.  Lalu apa jadinya bila suatu negara jumlah kelahiran nya terus meningkat ketimbang jumlah kematian? Kepadatan?  Yap. Itulah inti dari permasalahan nya.. Masalah yang sedang dihadapi negara gue, Indonesia.



Fyi ajasih gue terlahir di negara indonesia, negara yang bisa dibilang kapasitas wilayahnya sangat luas. Karena gue tinggal disini sejak lahir maka gue bisa dibilang pribumi disini. Penduduk asli sini. So gue tau masalah - masalah kependudukan yang terjadi di negara tercinta gue ini. Masalah - masalah tersebut antara lain jumlah penduduk yang begitu besar, persebaran penduduk yang tidak merata, pertumbuhan penduduk yang tinggi , rendahnya kualitas penduduk, rendahnya pendapatan perkapita, tingginya tingkat ketergantungan, kepadatan penduduk, dan lain sebagainya.  Sebenarnya penduduk suatu negara merupakan objek dan subjek suatu pembangunan. Sebagai objek artinya penduduk merupakan faktor yang harus ditingkatkan kualitas hidupnya. Sebagai subjek penduduk merupakan faktor proses pembangunan. Bila dilihat dari sisi yang berbeda, penduduk merupakan beban sekaligus potensi bagi suatu negara. Kenapa dianggap sebagai beban negara ? Karena negara harus dapat memberikan pelayanan kepada penduduknya, sedangkan sebagai potensi karena penduduk merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat memberikan sumbangan positif bagi negara. Oleh sebab itu kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh SDM negara itu sendiri.




            Oke balik lagi ke inti permasalahan nya, seperti yang gue bilang tadi, wilayah negara kita itu sangat luas, tetapi penduduk yang tinggal di wilayah negara kita tuh tidak merata. Banyak di sana, dikit di sini, banyak di sini, dikit disana. Yap, ada daerah yang sangat padat penduduknya, ada juga daerah yang sangat jarang penduduknya. Untuk daerah yang sangat padat itu, kalian pasti udah pada taulah. Yap Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta sangat padat, menurut sensus tahun 2000, setiap satu kilometer persegi didiami lebih dari dua belas ribu orang. Sesak? Berebutan nafas? IYA!! . Akibatnya pagi siang malam tak kenal hari bulan tahun selalu terjebak kemacetan di jalan. Macet sudah seperi ciri khas dari jakarta itu sendiri. Kenapa mayoritas beralih ke jakarta? Ya, karena mereka menganggap jakarta adalah tempat pengaduan nasib yang cocok untuk meraih keuntungan yang lebih besar. Nah lalu fenomena di jakarta ini sangat berbeda dengan apa yang dialami dengan provinsi Kalimantan Barat. Disana hanya ada sekitar puluhan orang yang mendiami wilayah seluas satu kilometer persegi.



            Fyi ajasih negara Indonesia memiliki penduduk yang sangat banyak. Nah karena modal itu indonesia menduduki urutan keempat sebagai negara dengan jumlah penduduknya terbanyak setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan sensus penduduk tahun 2000 adalah 205,8 juta jiwa. Bangga? Umm...... tidak juga. Ini malah sangat merepotkan. Tapi coba tengok Cina, bertengger dipuncak klasemen dengan jumlah penduduk terbanyak, tapi lihat hasilnya. Negara mereka justru maju pesat tetap bertahan sebagai negara maju, itu semua karena kualitas SDM mereka yang jauh unggul dibanding negara kita. Negara kita masih banyak penduduk yang minim akan pendidikan, karena terganjal masalah ekonomi. Bahkan banyak dari mereka yang masih belum sempat menerima pelajaran dibangku sekolah. Ini jelas mempengaruhi kualitas atau mutu penduduk indonesia.  Masyarakat indonesia juga kurang memiliki keahlian dan keterampilan dalam bekerja. Akibatnya masyarakat mengalami kesulitan mendapatkan pekerjaan yang bagus.

            Pendapatan per kapita penduduk di Indonesia juga bisa dibilang masih rendah. Pendapatan per kapita artinya rata - rata pendapatan penduduk setiap tahun. Rendahnya pendapatan perkapita ini berkaitan erat dengan banyaknya masyarakat miskin. Akibatnya makin banyak penduduk yang minim akan pendidikan, juga kebutuhan asupan zat - zat gizi bagi anak - anak semakin berkurang. Oleh karena itu banyak anak - anak yang menderita kecacatan fisiknya sejak lahir. Dan tidak tumbuh normal dengan anak - anak lainnya yang terlahir dari keluarga mampu. Sungguh tragis kondisi negara kita ini. Kasihan sekali melihat anak - anak yang mengalami seperti itu, anak - anak yang seharusnya bahagia pada masanya namun harus menanggung beban penyakit yang diderita nya.


         
Tingginya kepadatan juga menyebabkan masalah - masalah sosial lain nya, seperti pengangguran, kemiskinan, rendahnya pelayanan kesehatan, meningkatnya angka kriminalistas atau tindak kejahatan, pemukiman kumuh, lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat, dan lain sebagainya. Berikut ini ada beberapa tips upaya - upaya mengatasi permasalahan penduduk yang melanda indonesia, Cekidot !!!

1.    Pengendalian jumlah dan pertumbuhan penduduk

Yaitu dengan cara menekan angka kelahiran melalui pembatasan jumlah kelahiran, juga menunda usia perkawinan dini. Yap okelah untuk pembatasan jumlah kelahiran kita gunakan program yang telah ada, yaitu program suntik KB. Dan menghimbau kepada masyarakat bahwa mempunyai anak dua sudah lebih dari cukup, ketimbang punya anak lebih banyak. Karena kebutuhan zaman sekarang serba mahal, beda dengan zaman dimana superman masih memakai celana dalam nya di atas kepala, yang mengatakan banyak anak banyak rezeki.



2.    Pemerataan persebaran penduduk

Disini kita lakukan dengan cara  transmigrasi dan pembangunan industri di wilayah yang jarang penduduknya. Nah untuk mencegah migrasi penduduk dari desa ke kota, pemerintah mengupayakan berbagai program berupa pemerataan pembangunan hingga ke pelosok, juga diikuti dengan perbaikan sarana dan prasarana pedesaan, dan pemberdayaan ekonomi di pedesaan.




3.    Meningkatkan kualitas SDM

Kita tahu banyak penduduk yang masih mimim akan pendidikan nya, serta tingkat kesadaran akan pentingnya sekolah masih rendah. Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal - hal yang baru. Seperti keterlambatan mengenal teknologi. Rendahnya penguasaan teknologi maju mengakibatkan harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis. Untuk itu semoga kedepan nya SDM indonesia kualiatasnya lebih ditingkatkan, dan dapat mencontoh negara cina maupun Amerika Serikat untuk tercipta kestabilan dalam pembangunan negara ini. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengambil beberapa kebijakan yang dapat meningkatkan mutu pendidikan masyarakatnya, seperti kebijakan wajib belajar 12 tahun, meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan, menyempurkan kurikulum sesuai perkembangan zaman, memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi, memberikan kartu program gratis belajar 12 tahun kepada anak dari keluarga kurang mampu, dan lain sebagainya.

     
Semoga kedepan nya indonesia mengikuti jejak negara cina maupun Amerika serikat ,meskipun jumlah penduduk banyak tetapi mampu bersaing untuk menjadi negara maju. Kita bisa kalau didorongkan dengan niat dan usaha, semua kembali lagi pada kesadaran diri masing - masing, semua takkan terlaksana dengan sempurna bila kesadaran kita akan pikiran meningkatkan kualitas SDM masih rendah. Kita lah makhluk sosial, kita lah yang membuat segala macam masalah, tapi kita lah yang juga harus bisa menyelesaikan masalah tersebut, jangan seenaknya saja hanya membuat masalah tanpa mengakhiri, seperti pada program ada 'start' pasti ada 'End' . Dan semoga akhirnya berakhir dengan Happy Ending ~


readmore »»  
Sabtu, 03 November 2012 Comments

All About Social - Virus Social No.1


                                               

            Oke pada postingan kali ini gue bakal curhat tentang masalah - masalah sosial yang ada pada lingkungan masyarakat yang masih gentayangan dari jamannya megalithikum hingga zamannya gue mengenal iphone sekarang serta sedikit tips dari gue untuk bagaimana upaya - upaya kita meminimilasir masalah tersebut agar tidak menjadi jamur di kehidupan kita atau bahkan menanggulanginya agar masalah - masalah sosial tersebut menjadi debu yang tersapu rapih kemudian dibuang ke tong sampah terdekat.




            Oke sebelumnya gue jelasin sedikit apa itu masalah sosial, ummm masalah sosial adalah masalah - masalah yang timbul bisa di diri kita yang kemudian berdampak pada yang lainnya, di lingkungan sekitar hingga mencakup seluruh yang ada di dunia ini, masalah - masalah sosial ini bisa dikategorikan sebagai masalah yang dikategorikan tak semudah membalikkan telapak tangan untuk “mendeletnya”, lalu siapa dibalik semua itu? Yang menimbulkan suatu perkara yang mana tak lain tak bukan adalah manusia itu sendiri.


Nah kebetulan gue itu manusia, yang mana kata guru - guru gue manusia itu adalah makhluk sosial. Makhluk yang tak dapat hidup sendiri tanpa bantuan makhluk lain. Yap gue gak bakal bisa sebesar ini tanpa orang - orang terdekat gue yaitu orang tua gue, yang melahirkan gue. Sanak saudara gue, sahabat serta teman, dan bahkan orang - orang sekitar gue yang kenal maupun tidak. Tanpa ada nya hubungan sosial dunia pasti bagai tong sampah yang banyak sampah di dalam nya tetapi tak berguna.  Gue pun begitu, tanpa adanya manusia disekitar gue, gue pasti sekarang udah berada di tempat pembuangan sampah, gak berguna, seperti sampah. Kita tuh hidup pasti selalu ada yang namanya saling kebergantungan terhadap manusia lain, contoh kalo gak ada pedagang,mau makan apa gue? Jerami? Ke hutan dulu nyari bahan makanan, Iya!. Seperti itulah gambarannya. Yang namanya merajut hubungan pasti kenal yang namanya masalah. Yap itu udah seperti bumbu perasa, tak ada makanan yang tanpa bumbu, begitu pula hubungan sosial. Pasti ada yang namanya batu ganjalan atau masalah. Membuktikan tak ada yang sempurna di dunia ini. Baru kemudian hidup bahagia kemudian ada masalah baru lagi dan seterusnya saling memutar.




 Banyak masalah sosial yang timbul di dunia ini, gak usah jauh - jauh deh, di lingkungan sekitar aja udah bejibun banyaknya, ya contoh aja kemiskinan, banjir, tawuran antar mahasiswa bahkan siswa, pengangguran, angka criminal semakin tajam melambung, maling jemuran tetangga, udah cukup gue gak akan sebutin satu - satu bisa - bisa tulisan gue ini bakal menjadi novel setebel kamus bahasa inggris - indonesia. Berikut ini gue akan menjelaskan secara terperinci masalah sosial yang sering atau paling muncul di negara gue ini maupun lingkungan sekitar gue beserta tips dari gue untuk mencegahnya, sebenernya menurut analisis pemikiran gue cuma ada 1 hal masalah pokok sosial yang ibarat gen dari anak - anak virus lalu berimbas ke masalah sosial yang lain. Apakah masalah terbesar itu? Mari cekidot!!


 .
                       
               Kebodohan

Yap bodoh. Ini adalah masalah sosial yang terbilang "angker" karena muncul dari diri kita sendiri. Merupakan gen dari virus sosial yang lain. Inilah induk dari segala induk permasalahan yang ada. Kalau semua orang di dunia ini “Pintar” maka angka masalah sosial itu pun mungkin akan sebesar 0,5 % . Tanpa disangka ini adalah musuh terbesar kita.  Kita bodoh maka akan cepat kita diperalat orang lain. Ini pula lah yang mengakibatkan merusak masa depan kita untuk mencapai cita - cita kita, impian kita,  angan - angan kita.



Sebenernya inilah inti masalah dari permasalahan yang ada. Karena kita bodoh kita tak tahu jalan mana yang kita ambil untuk melangkah. Bisa - bisa jatuh di jurang kegelapan. Contoh awalnya kita anak polos baik - baik, lalu kemudian berkenalan lah kita pada seseorang, yang mana kita tak tahu asal usul orang tersebut, karena kita polos okelah kita pun akhirnya berteman, lalu diajaklah kita pun bersalaman dengan teman - teman dia yang lainnya nya, hari demi hari terlewati bersama orang itu dan teman - temannya  nya dan tanpa sadar kita terbiasa dengan pergaulan baru ini, dimulai kita diajaknya menghisap sebatang rokok, pergidan pulang sampai larut malam, kita mengenal apa dunia malam itu sebenarnya , yang biasa kita ke masjid sekarang ke seven eleven , yang biasa ngaji baca alquran sekarang karaokean baca lirik berjalan, yang biasa melihat marawisan sekarang melihat video porno hingga mimisian, hingga seiring berjalan nya waktu tanpa kita sadari merusak semua kepribadian kita yang awalnya polos sekarang jadi jonggos akibat efek dari pergaulan ini. Yang mana intinya dari kebodohan kita sendiri malah membuat kita memilih wrong way, jalan yang salah. Rusak lah semua impian kita, cita - cita kita, masa depan, serta kepercayaan orang tua kita. Sungguh tragis.

Tips :


Fyi ajasih anak jaman sekarang terlalu mainstream, mereka terlanjur memakan burung ababil. Yap mereka menganggap kalo gak ikut alur maka dinyatakan gak gaul. Mereka salah, mereka bodoh jika tidak memikirkan nya terlebih dahulu sebelum melangkah, bukan gaul yang ia peroleh melainkan salah gaul. Boleh kita bergaul dengan siapa aja, asal kita tetap menjaga tiang kita agar tak rubuh dikemudian hari. Tetap lah prioritaskan impian kita di paling ujung tangga, jagalah jangan sampai jatuh ke jurang kegelapan. Alih - alih bukan cita - cita baik yang kita dapat melainkan kata - kata buruk yang kita dapat, yang diarahkan kepada kita. Nyesek? Iya. Sekali lagi, kalau mau gaul "Stay on the way in your way and dont post your position in a wrong way". Dan agar terhindar dari bakteri kebodohan yang menggerogoti pikiran kita, coba lah ingat - ingat kembali motivasi kata - kata yang terucap dari yang utama kedua orang tua kita, kemudian saudara - saudara kita, guru - guru kita. Apa kita mau bodoh di hadapan mereka semua yang telah membimbing kita? Apa kita mau bodoh di depan mereka semua yang telah susah payah mengajari kita? Malu? Siapa? Kita dan juga mereka. Yap mari kita semua mengobati kebodohan kita dengan cara belajar yang rajin, cari ilmu yang bermanfaat sebanyak mungkin, kuatkan iman kita dengan menjalankan ibadah kita terhadap yang maha Esa, teruslah motivasi diri kita sendiri agar menjadi pribadi yang Diidam - idamkan orang terdekat kita terhadap kita. 





Karena orang bodoh hanya tinggal bersama sampah, yang tak berguna di kehidupan masyarakat kalau bukan hanya mencari - cari masalah. Maka timbul lah masalah sosial yang baru dari seperti kemiskinan, pengangguran, tawuran, salah pergaulan, banjir. Semua itu tak terlepas dari biang keladinya yang lain tak bukan adalah kebodohan itu sendiri. Mereka bodoh karena minim pendidikan maka lahirlah kemiskinan. Mereka bodoh padahal udah tau dampak negatif dari tawuran tapi tetap saja melakukan aksi tawuran. Mereka bodoh padahal tau kalau membuang sampah ke sungai maka sungai akan mampet maka akan terjadilah bencana banjir. Jadi intinya kebodohan kita lah yang memicu menaiknya angka masalah sosial yang ada. Oleh karena itu mulai dari sekarang, bergerak lah, sadarlah, carilah obat ampuh agar kita terbebas dari virus kebodohan ini kalau ingin hidup bahagia dan sejahtera, karena semua itu berawal dari diri kita sendiri yang mana pemilik dari status makhuk sosial.




readmore »»  
 
;