Oke pada postingan kali ini gue
bakal curhat tentang masalah - masalah sosial yang ada pada lingkungan
masyarakat yang masih gentayangan dari jamannya megalithikum hingga zamannya gue
mengenal iphone sekarang serta sedikit tips dari gue untuk bagaimana upaya -
upaya kita meminimilasir masalah tersebut agar tidak menjadi jamur di kehidupan
kita atau bahkan menanggulanginya agar masalah - masalah sosial tersebut
menjadi debu yang tersapu rapih kemudian dibuang ke tong sampah terdekat.
Oke sebelumnya gue jelasin sedikit
apa itu masalah sosial, ummm masalah sosial adalah masalah - masalah yang
timbul bisa di diri kita yang kemudian berdampak pada yang lainnya, di
lingkungan sekitar hingga mencakup seluruh yang ada di dunia ini, masalah -
masalah sosial ini bisa dikategorikan sebagai masalah yang dikategorikan tak
semudah membalikkan telapak tangan untuk “mendeletnya”, lalu siapa dibalik
semua itu? Yang menimbulkan suatu perkara yang mana tak lain tak bukan adalah
manusia itu sendiri.
Nah
kebetulan gue itu manusia, yang mana kata guru - guru gue manusia itu adalah
makhluk sosial. Makhluk yang tak dapat hidup sendiri tanpa bantuan makhluk
lain. Yap gue gak bakal bisa sebesar ini tanpa orang - orang terdekat gue yaitu
orang tua gue, yang melahirkan gue. Sanak saudara gue, sahabat serta teman, dan
bahkan orang - orang sekitar gue yang kenal maupun tidak. Tanpa ada nya
hubungan sosial dunia pasti bagai tong sampah yang banyak sampah di dalam nya
tetapi tak berguna. Gue pun begitu,
tanpa adanya manusia disekitar gue, gue pasti sekarang udah berada di tempat
pembuangan sampah, gak berguna, seperti sampah. Kita tuh hidup pasti selalu ada
yang namanya saling kebergantungan terhadap manusia lain, contoh kalo gak ada
pedagang,mau makan apa gue? Jerami? Ke hutan dulu nyari bahan makanan, Iya!.
Seperti itulah gambarannya. Yang namanya merajut hubungan pasti kenal yang
namanya masalah. Yap itu udah seperti bumbu perasa, tak ada makanan yang tanpa
bumbu, begitu pula hubungan sosial. Pasti ada yang namanya batu ganjalan atau masalah.
Membuktikan tak ada yang sempurna di dunia ini. Baru kemudian hidup bahagia
kemudian ada masalah baru lagi dan seterusnya saling memutar.
Banyak masalah sosial yang timbul di dunia
ini, gak usah jauh - jauh deh, di lingkungan sekitar aja udah bejibun
banyaknya, ya contoh aja kemiskinan, banjir, tawuran antar mahasiswa bahkan
siswa, pengangguran, angka criminal semakin tajam melambung, maling jemuran
tetangga, udah cukup gue gak akan sebutin satu - satu bisa - bisa tulisan gue
ini bakal menjadi novel setebel kamus bahasa inggris - indonesia. Berikut ini
gue akan menjelaskan secara terperinci masalah sosial yang sering atau paling
muncul di negara gue ini maupun lingkungan sekitar gue beserta tips dari gue
untuk mencegahnya, sebenernya menurut analisis pemikiran gue cuma ada 1 hal
masalah pokok sosial yang ibarat gen dari anak - anak virus lalu berimbas ke
masalah sosial yang lain. Apakah masalah terbesar itu? Mari cekidot!!
.
Kebodohan
Yap bodoh. Ini
adalah masalah sosial yang terbilang "angker" karena muncul dari diri
kita sendiri. Merupakan gen dari virus sosial yang lain. Inilah induk dari
segala induk permasalahan yang ada. Kalau semua orang di dunia ini “Pintar” maka angka masalah sosial itu pun mungkin akan sebesar 0,5 % . Tanpa disangka ini adalah musuh
terbesar kita. Kita bodoh maka akan
cepat kita diperalat orang lain. Ini pula lah yang mengakibatkan merusak masa
depan kita untuk mencapai cita - cita kita, impian kita, angan - angan kita.
Sebenernya inilah inti
masalah dari permasalahan yang ada. Karena kita bodoh kita tak tahu jalan mana
yang kita ambil untuk melangkah. Bisa - bisa jatuh di jurang kegelapan. Contoh
awalnya kita anak polos baik - baik, lalu kemudian berkenalan lah kita pada
seseorang, yang mana kita tak tahu asal usul orang tersebut, karena kita polos
okelah kita pun akhirnya berteman, lalu diajaklah kita pun bersalaman dengan
teman - teman dia yang lainnya nya, hari demi hari terlewati bersama orang itu
dan teman - temannya nya dan tanpa sadar
kita terbiasa dengan pergaulan baru ini, dimulai kita diajaknya menghisap
sebatang rokok, pergidan pulang sampai larut malam, kita mengenal apa dunia
malam itu sebenarnya , yang biasa kita ke masjid sekarang ke seven eleven ,
yang biasa ngaji baca alquran sekarang karaokean baca lirik berjalan, yang
biasa melihat marawisan sekarang melihat video porno hingga mimisian, hingga
seiring berjalan nya waktu tanpa kita sadari merusak semua kepribadian kita
yang awalnya polos sekarang jadi jonggos akibat efek dari pergaulan ini. Yang
mana intinya dari kebodohan kita sendiri malah membuat kita memilih wrong way, jalan yang
salah. Rusak lah semua impian kita, cita - cita kita, masa depan, serta
kepercayaan orang tua kita. Sungguh tragis.
Tips :
Fyi ajasih anak
jaman sekarang terlalu mainstream, mereka terlanjur memakan burung ababil. Yap
mereka menganggap kalo gak ikut alur maka dinyatakan gak gaul. Mereka salah,
mereka bodoh jika tidak memikirkan nya terlebih dahulu sebelum melangkah, bukan
gaul yang ia peroleh melainkan salah gaul. Boleh kita bergaul dengan siapa aja,
asal kita tetap menjaga tiang kita agar tak rubuh dikemudian hari. Tetap lah
prioritaskan impian kita di paling ujung tangga, jagalah jangan sampai jatuh ke
jurang kegelapan. Alih - alih bukan cita - cita baik yang kita dapat melainkan
kata - kata buruk yang kita dapat, yang diarahkan kepada kita. Nyesek? Iya.
Sekali lagi, kalau mau gaul "Stay on the way in your way and dont post your
position in a wrong way". Dan agar terhindar dari bakteri kebodohan yang
menggerogoti pikiran kita, coba lah ingat - ingat kembali motivasi kata - kata
yang terucap dari yang utama kedua orang tua kita, kemudian saudara - saudara kita, guru -
guru kita. Apa kita mau bodoh di hadapan mereka semua yang telah membimbing
kita? Apa kita mau bodoh di depan mereka semua yang telah susah payah mengajari
kita? Malu? Siapa? Kita dan juga mereka. Yap mari kita semua mengobati kebodohan
kita dengan cara belajar yang rajin, cari ilmu yang bermanfaat sebanyak
mungkin, kuatkan iman kita dengan menjalankan ibadah kita terhadap yang maha Esa, teruslah motivasi diri kita sendiri agar menjadi pribadi yang Diidam -
idamkan orang terdekat kita terhadap kita.
Karena orang bodoh hanya tinggal bersama sampah,
yang tak berguna di kehidupan masyarakat kalau bukan hanya mencari - cari
masalah. Maka timbul lah masalah sosial yang baru dari seperti kemiskinan,
pengangguran, tawuran, salah pergaulan, banjir. Semua itu tak terlepas dari
biang keladinya yang lain tak bukan adalah kebodohan itu sendiri. Mereka bodoh
karena minim pendidikan maka lahirlah kemiskinan. Mereka bodoh padahal udah tau dampak negatif
dari tawuran tapi tetap saja melakukan aksi tawuran. Mereka bodoh padahal tau kalau membuang sampah ke sungai
maka sungai akan mampet maka akan terjadilah bencana banjir. Jadi intinya kebodohan
kita lah yang memicu menaiknya angka masalah sosial yang ada. Oleh karena itu
mulai dari sekarang, bergerak lah, sadarlah, carilah obat ampuh agar kita
terbebas dari virus kebodohan ini kalau ingin hidup bahagia dan sejahtera, karena semua itu berawal dari diri kita sendiri yang mana pemilik dari status makhuk sosial.