Arsitektur Web
Arsitektur Website adalah
suatu pendekatan terhadap desain dan perencanaan situs yang, seperti arsitektur
itu sendiri, melibatkan teknis, kriteria estetis dan fungsional. Seperti dalam
arsitektur tradisional, fokusnya adalah pada pengguna dan kebutuhan pengguna.
Hal ini memerlukan perhatian khusus pada konten web, rencana bisnis, kegunaan,
desain interaksi, informasi dan desain arsitektur web. Untuk optimasi mesin
pencari yang efektif perlu memiliki apresiasi tentang bagaimana sebuah situs
Web terkait dengan World Wide Web.
Macam-macam
Arsitektur Web :
·
Pattern /Pola
·
Framewok
·
Model View Control (MVC)
·
Struts
·
Codeigniter
·
Integrasi Sistem
·
Soa
Aplikasi Web
Dalam rekayasa perangkat lunak, suatu aplikasi web ( Bahasa Inggris: web application atau sering disingkat webapp) adalah suatu aplikasi yang diakses menggunakan penjelajah web melalui suatu jaringan seperti internet atau intranet. Ia juga merupakan suatu aplikasi perangkat lunak komputer yang dikodekan dalam bahasa yang didukung penjelajah web (seperti HTML, JavaScript, AJAX Java, dll)dan bergantung pada penjelajah tersebut untuk menampilkan aplikasi.
Aplikasi
web menjadi populer karena kemudahan tersedianya aplikasi klien untuk
mengaksesnya, penjelajah web, yang kadang disebut sebagai suatu thin client (klien tipis).
Kemampuan untuk memperbarui dan memelihara aplikasi web tanpa harus
mendistribusikan dan menginstalasi perangkat lunak pada kemungkinan ribuan
komputer klien merupakan alasan kunci popularitasnya. Aplikasi web yang umum
misalnya webmail,toko ritel daring,lelang daring,wiki,papan
diskusi,weblog serta MMORPG.
Aplikasi Utama Arsitektur Web
- HTTP(Hypertext Transfer Protocol), HTML(Hyper Text Markup Language), Web Server, dan Internet2.
- Wikis, Blogs, Folksonomies, Social Network, dan Usergenerated Content
- Semantic Web Summary
- Web Security
Definisi Protokol
Kata
protokol dibidang komputer digunakan untuk menjelaskan suatu aturan untuk
saling berhubungan antara berbagai unit. Peralatan jaringan komputer mengikuti
protokol dalam berkomunikasi satu sama lain.Sejak awal terdapat keragaman produk
perangkat keras dan perangkat lunak Jaringan komputer yang tersedia di pasar.
Keragaman ini disatu sisi menguntungkan pemakai peralatan Jaringan komputer
karena mendorong persaingan di antara pemasok dan menyediakan pilihan model
yang luas, namun keragaman ini menjadi beban karena sulit untuk saling
menghubungkan produk dari para pemasok yang berbeda.
Sejumlah perusahaan
manufaktur peralatan jaringan komputer menyadari potensi ketidak sesuaian
peralatan sebelum situasi menjadi tidak terkendali. IBM adalah salah satunya.
Pada tahun 1970 IBM memasarkan 200 produk jaringan komputer yang berbeda yang
dapat saling dihubungkan dengan 15 cara yang berbeda, dan majemen IBM
memutuskan bahwa satu set protokol perlu disefinisikan agar menjadi panduan bagi
pengembang di masa depan. IBM menamakan system protokolnya dengan System
Network Architecture (SNA).
SNA diterima begitu baik
sehingga perusahaan manufakture komputer lain mengembangkan standar mereka
sendiri. Misalnya burroughs mengumumkan Burrougs Network Architecture (BNA) dan
Honeywell mengembangkan Distibuted System Environment (DSE), namun para pemakai
tidak melihat banyaknya standar dari perusahaan manufaktur sebagai solusi bagi
permasalahan mereka. Misalnya, SNA dari IBM memudahkan hubungan dengan
perangkat keras dan perangkat lunak IBM, tetapi tidak membantu pemakai yang
ingin menggabungkan produk IBM dengan pemasok lain.
Semantic Web Summary
Pengertian Web Semantik
(Semantic Web) atau definisi Web Semantik adalah pengembangan dari World Wide
Web di mana makna semantik dari informasi di web didefinisikan, sehingga
memungkinkan mesin untuk memprosesnya. Web Semantik berasal dari World Wide Web
Konsorsium dari Web sebagai media universal data, informasi, dan pertukaran
pengetahuan.
Web Semantik terdiri dari
seperangkat prinsip-prinsip desain, kelompok kerja kolaboratif, dan berbagai
teknologi. Beberapa elemen dari Web Semantik yang dinyatakan sebagai calon masa
depan dan unsur-unsur lain dari Web Semantik disajikan dalam spesifikasi formal
dimaksudkan untuk memberikan deskripsi formal konsep, istilah, dan hubungan
dalam satu domain tertentu.
Istilah Web Semantik itu
sendiri diperkenalkan oleh Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web. Sekarang,
prinsip web semantik disebut-sebut akan muncul pada Web 3.0, generasi ketiga
dari World Wide Web. Bahkan Web 3.0 itu sendiri sering disamakan dengan Web
Semantik. Web Semantik menggunakan XML, XMLS (XML Schema), RDF, RDFS (Resources
Description Framework Schema) dan OWL.
XML
XML (eXtensible Markup
Language) dikembangkan mulai tahun 1996 dan mendapatkan pengakuan dari W3C pada
bulan Februari 1998. Teknologi yang digunakan pada XML sebenarnya bukan
teknologi baru, tapi merupakan turunan dari SGML yang telah dikembangkan pada
awal 80-an dan telah banyak digunakan pada dokumentasi teknis bebagai proyek
berskala besar. XML adalah bahasa markup untuk keperluan umum yang disarankan
oleh W3C untuk membuat dokumen markup untuk pertukaran data antar sistem yang
beraneka ragam. XML merupakan kelanjutan dari HTML (HyperText Markup Language)
yang merupakan bahasa standar untuk melacak Internet.
Seperti halnya HTML, XML
juga menggunakan elemen yang ditandai dengan tag pembuka (diawali dengan „<‟ dan diakhiri dengan „>‟), tag penutup (diawali
dengan „</ „diakhiri „>‟) dan atribut elemen
(parameter yang dinyatakan dalam tag pembuka misal <form name=”isidata”>). Hanya bedanya, HTML
medefinisikan dari awal tag dan atribut yang dipakai didalamnya, sedangkan pada
XML, tag dan atribut dapat digunakan sesuka hati.
XML bukanlah merupakan
pengganti HTML. Masing-masing dikembangkan untuk tujuan yang berbeda. Kalau
HTML digunakan untuk menampilkan informasi dan berfokus pada bagaimana
informasi terlihat, XML mendeskripsikan susunan informasi dan berfokus pada
informasi itu sendiri. XML lebih dibutuhkan untuk menyusun dan menyajikan
informasi dengan format yang tidak mengandung format standard layaknya heading,
paragraf, tabel dan lain sebagainya.
Sama dengan HTML, file XML
berbentuk teks sehingga bisa dibaca tanpa memerlukan bantuan software khusus.
Hal ini memudahkan pengembang aplikasi yang menggunakan XML untuk men-debug
programnya. XML lebih fleksibel dibanding HTML dalam hal kemampuannya menyimpan
informasi dan data. Pada XML data dapat disimpan baik dalam atribut maupun
sebagai isi elemen yang diletakkan diantara tag pembuka dan tag penutup.
Kelebihan lain yang
dimiliki XML adalah bahwa informasi bisa di pertukarkan dari satu sistem ke
sistem lain yang berbeda platform. Misalnya dari Windows ke Unix, atau dari PC
ke Machintosh bahkan dari internet ke ponsel dengan teknologi WAP.
RDF
Salah satu tulang punggung
Web 3.0 adalah format dan spesifikasi yang memungkinkan komunikasi dan
interaksi pada level mesin, W3C mendefinisikan format metadata yang dikenal
dengan RDF (Resource Description Format). RDF terdiri dari tiga komposisi,
meliputi subject, predicate, dan object. Predicate merupakan komposisi yang
menerangkan sudut pandang dari subject yang dijelaskan object, sementara
subject dan object merupakan entitas. Object di dalam RDF dapat menjadi subject
yang diterangkan oleh object yang lainnya. Dengan inilah object dapat berupa
masukan yang dapat diterangkan secara jelas dan detail, sesuai dengan keinginan
pengguna yang memberikan masukan.
Cara kerja RDF dapat
diterangkan dengan satu contoh sederhana berikut, untuk mendefinisikan “daun memiliki
warna hijau”, maka “daun” direpresentasikan sebagai subject, “hijau” merupakan
object, dan “memiliki warna” adalah predicate. Dengan menggunakan RDF, website
dapat menyimpan dan melakukan pertukaran informasi antar-web. RDF telah
digunakan pada aplikasi-aplikasi, antara lain :
RSS (RDF Site Summary)
RSS memberikan informasi update sebuah website
tanpa pengunjung perlu mengunjungi website tersebut.
FOAF (Friend of a Friend)
Didesain untuk
mendeskripsikan orang-orang, ketertarikan dan hubungan mereka.
SIOC (Semantically-Interlinked Online Communities).
Menerangkan komunitas
online dan menciptakan koneksi antara diskusi berbasis Internet seperti message
board, blog, maupun mailing list.
DWF
Desain Web Format (DWF)
adalah format file yang dikembangkan oleh Autodesk untuk distribusi yang
efisien dan komunikasi data desain kaya kepada siapapun yang membutuhkan untuk
melihat, meninjau, atau desain file cetak. Karena file DWF sangat dikompresi ,
mereka lebih kecil dan lebih cepat untuk mengirimkan dari file desain, tanpa
overhead yang terkait dengan kompleks CAD gambar (atau manajemen link eksternal
dan dependensi). Dengan fungsi DWF, penerbit data desain dapat membatasi data
desain yang spesifik dan gaya plot hanya apa yang ingin mereka penerima untuk melihat
dan dapat mempublikasikan multisheet menggambar set dari beberapa AutoCAD
gambar dalam sebuah file DWF tunggal. Mereka juga dapat mempublikasikan
aplikasi model 3D dari Autodesk yang paling desain.
File DWF bukan merupakan
pengganti format CAD asli seperti gambar AutoCAD ( dwg ). Tujuan utama DWF
adalah untuk memungkinkan perancang, insinyur, manajer proyek, dan rekan-rekan
mereka untuk mengkomunikasikan informasi desain dan konten desain untuk siapa
pun yang membutuhkan untuk melihat, meninjau, atau informasi mencetak desain –
tanpa ini anggota tim perlu mengetahui AutoCAD atau software desain lainnya .
Inti dari DWF ada pada tiga
komponen:
C++ libraries for
developers C + + perpustakaan untuk pengembang
AutoCAD penampil untuk
anggota tim proyek yang ingin melihat data desain tanpa mengetahui AutoCAD
Seorang
penulis yang memungkinkan setiap orang untuk membuat file DWF dari aplikasi
apapun
OWL
OWL (Web Ontology Language)
adalah salah satu bentuk ontology yang memang dirancang dengan tujuan untuk
digunakan oleh aplikasi yang perlu memproses isi informasi ketimbang
menampilkan informasi untuk konsumsi manusia. OWL merupakan rekomendasi W3C
(World Wide Web Consortium) dalam penulisan ontology untuk web untuk web
semantic. OWL dituliskan dalam syntax XML (eXtended Markup Language). Selain
XML dalam OWL digunakan juga bahasa XMLS (XML Schema), RDF (Resource
Description Framework) dan RDFS (RDF Schema) dan OWL itu sendiri.
Microformats
Microformats adalah salah
satu cara menambahkan penandaan sederhana agar tiap data mudah terbaca oleh
manusia seperti peristiwa, rincian kontak atau lokasi pada halaman web sehingga
informasi di dalamnya dapat diekstraksi oleh perangkat lunak dan diindeks,
dicari, disimpan, bertukaran-referensi, atau dikombinasi. Secara teknis,
hal-hal tersebut adalah bagian dari penandaan semantik yang hanya menggunakan
standar “Plain Old Semantic (X)HTML” (yaitu “POSH”) saja dengan nilai “rel” dan
satu set penamaan-kelas yang umum. Mereka digunakan dengan terbuka dan
tersedia, bebas bagi siapa saja.
Microdata
Microdata merupakan
perkembangan bahasa markup yang masih termasuk kedalam machine-readable
metadata (mesin pembaca metadata) untuk menguraikan konten web. Tag HTML,
Microdata dan Microformat adalah bahasa markup unik yang saling melengkapi satu
sama lain dan ketiganya sangat membantu mesin pencari dalam merayapi
halaman-halaman web. Diantara ketiganya, microdata merupakan perkembangan
bahasa markup terbaru yang keberadaannya memberikan persaingan selaras terhadap
microformat yang menggunakan standar RDFa. Dalam penggunaannya, sebenarnya para
webmaster bebas untuk menentukan format markup-nya, boleh menggunakan
microformat saja, microdata saja atau menggunakan keduanya. Namun webmaster
terutama Google menyarankan penggunaan kedua format tersebut.
Microdata adalah bagian
dari spesifikasi HTML5. Namun juga tergantung pada perubahan kosakata dan
atribut baru dalam penerapan metadata. Dan itu tidak dibatasi untuk setiap
jenis tertentu dari konten web, untuk dapat menjelaskan konten unik yang tidak
mampu ditangani oleh Microformat. Selanjutnya, microdata dapat menggunakan
notasi DOM, yang dapat membuat parsing metadata lebih mudah.
Ada
dua standar kosakata microdata yang digunakan saat ini yaitu kosakata dari data-vocabulary.org dan kosakata dari schema.org. Namun dari keduanya, beberapa
webmaster terutama Google menyarankan penggunaan kosakata dari schema.org, dengan alasan kosakata schema.org lebih banyak dan lebih fleksibel dari
pada kosakata data-vocabulary. Walau contoh yang diberikan oleh Google masih menggunakan
data-vocabulary namun disarankan pada webmaster untuk menggunakan Schema yang
lebih banyak kosakatanya dan kemungkinan kedepannya, data-vocabulary tidak lagi
digunakan.
Web security
Suatu tata cara mengamankan
aplikasi web yg dikelola, biasanya yg bertanggung jawab melakukannya adalah
pengelola aplikasi web tsb.
Mengenai masalah yang
berkaitan dengan keamanan di dalam era digital tidak lepas dari 3 prinsip utama
yaitu Confidentiality, Integrity, dan Availability atau lebih dikenal dengan nama
CIA. Sama halnya ketika bergelut dengan keamanan (security) sebuah website,
princip CIA sudah selayaknya dijadikan pedoman yang harus dipahami apabila
ingin website kita lebih aman dan sulit untuk diserang.
CONFIDENTIALITY
Confidentiality memiliki makna
bahwa data-data ataupun informasi-informasi yang berada di dalam sebuah website
hanya dapat di baca atau di akses oleh orang-orang yang memang memiliki
kewenangan untuk mengaksesnya. Dalam era konsep Web 2.0 yang sedang berkembang
beberapa tahun belakangan ini, sangat memungkinkan sebuah website untuk dapat
memiliki lebih dari satu administrator. Contohnya adalah WordPress engine.
INTEGRITY
Integrity memiliki
pengertian data-data yang berada didalam server atau website hanya dapat diubah
ataupun di delete oleh orang yang memiliki kewenangan untuk melakukan hal itu.
Sebagai contoh proses transfer dari server ke client atau sebaliknya (dapat
berupa upload maupun download), ternyata mengubah file yang sedang di transfer
tersebut, hal ini mengindikasikan bahwa sebuah aplikasi website yang sedang
digunakan tidak aman (insecure). Sama halnya jika ada serangan sebuah virus
yang dapat mengubah sebuah file, entah itu mengubah nama ataupun isinya.
AVAILABILITY
Jika confidentiality
bermakna hanya user yang memiliki kewenangan yang dapat melihat data tertentu
yang tersimpan didalam sebuah server atau website, availability memiliki makna
bahwa website harus dapat diakses jika user ingin meggunakannya. Memang
terkesan membingungkan dan tidak berbeda dengan prinsip pertama, namun kedua
prinsip ini sangat jauh berbeda dikarenakan dilihat dari dua sudut pandang yang
memang berbeda.
Availability hanya
menekankan kepada dapat diaksesnya sebuah website. Mengenai siapa yang dapat
mengaksesnya itu telah dicover oleh prinsip confidentiality.
Jika sebuah website dapat
diakses tanpa adanya error, itu berarti website tersebut telah memenuhi prinsip
availability ini. Hal ini memiliki makna bahwa sebuah website haruslah dapat
diakses apabila memang dibutuhkan, dengan kata lain versi yang lebih mudahnya
adalah, website harus available 24 jam 7 minggu.
- http://tsud29.wordpress.com/2014/03/30/arsitektur-web-dan-aplikasi-utama/