Oke setelah
sekian lama gue
tidak mengurus blog ini dengan
hanya meninggalkan sebiji posting.
Alhasil ketika gue kembali, blog gue ditemukan sudah tidak
bernyawa. Sungguh tragis. Oke pada postingan
kedua blog gue
ini, gue berharap
tidak larut dalam
ke - lebayan. Karena postingan kali ini menyangkut
nilai kuliah gue. Yap
ini tugas pertama
softskill gue. Tugas
ini menuntut gue menceritakan semua seluk
beluk tentang gue sejak
lahir. Yap sejak gue di
dalam kandungan rahim ibu, mungkin.
Tertanggal
26 juni 1994 telah lahir
seorang anak lelaki di
muka bumi ini, dari suatu rumah praktek bidan. Diikuti suara isak tangis
bahagia dari seorang
ibu, yang senang anaknya
telah lahir dengan
selamat. Sang bidan
pun menghela nafas lega setelah berhasil melaksanakan tugasnya. Lalu siapakah
anak yang terlahir itu? Dia
bukan Iron man, bukan juga spiderman.
Tetapi ialah tokoh spesial
yang mewakili semua cerita
ini. Yang lain tak bukan
adalah gue sendiri.
Bekasi,
disitulah tempat dimana gue
dilahirkan. Disitu juga lah gue dibesarkan,
dan dari situlah semua cerita pahit,
asam, manis campur aduk terukirkan. Alfi Syahrin, yap itulah nama yang
diberikan orang tua
kepada gue. Nama yang
harus gue emban selama hidup
di dunia ini. Yang merupakan salah satu
harta yang sangat
berharga dalam hidup
gue. Gue mengawali kehidupan dengan nama
itu dan mengakhirinya
pun pasti dengan nama itu juga, sampai terukir rapih di batu nisan suatu saat nanti. Gue sangat bersyukur
terlahir dengan keluarga yang utuh, dan tidak adanya kecacatan dalam diri gue. Mempunyai ibu dan juga
ayah, sungguh bahagia. Semua tergambar dengan tangis
bahagia gue ketika keluar dari rahim
ibu “ Oeeek oeekk”. Mengisahkan masa kecil sungguh
membuat gue ingin
kembali ke masa ini, ditimang - timang, di nina boboin, di
suapin, masa dimana gue tak
mengenal batu krikil atau
masalah dan rintangan.
Oke singkat cerita gue pun sudah berusia 6 tahun dan duduk di bangku sekolah dasar.
Yap gue ketika itu menjadi murid SDN kayuring jaya XI. Seperti hal yang
sewajarnya dialami anak seumuran 6 tahun, disini gue dituntut agar lancar
menulis, membaca, menghitung, dan berbicara. Beruntung sebelum itu gue sempat
masuk di Taman kanak - kanak (TK) jadi sedikit lebih mudah menjalaninya. Inilah
awal pertama gue merasakan suasana hidup bersekolah. Awal dari sebuah tantangan
menuju kehidupan dunia real yang sesungguhnya. Gue pun memulainya dengan penuh
semangat, bersama ayah membeli tas baru, sepatu, buku, dan seperangkat alat
tulis. Hari pertama pun terlalui dengan penuh semangat. Alhasil karena saking
semangatnya, keesokan nya gue pun sakit. Kasihan. Gara - gara sakit ini pun
dari hari kedua sampai kelima membuat gue absen sekolah, dan gara - gara ini
pun gue mesti ke dokter, dibawa paksa nyokap ke rumah sakit terdekat. Berawal
dari sinilah membuat gue ingin bercita - cita menjadi dokter, karena dokter
saat itu menyembuhkan sakit gue. Gue pun senang. Senyum Bahagia.
Hari - hari di sekolah pun terlalui, dimulai dari dapat banyak
teman, dapat pengalaman baru, dapat ilmu, dll. Gue yang awalnya bodoh berkat
sekolah jadi sedikit bodoh, yang awalnya lemot jadi semakin lemot. Ummm... Gue
dulu terbilang agak sedikit nakal atau susah diatur. Bokap nyuruh belajar, gue
keluyuran main entah kemana. Pulang sekolah langsung main, pulang main langsung
sekolah umm…. Entah main kelereng, layang - layang, tepak jongkok, petak umpet,
ngumpetin sendal anak tetangga, dll. Bener - bener random kenakalan gue masih
kecil. Yap gue pun sekarang sudah
menginjak usia 12 tahun, dimana Ujian Akhir Sekolah akan dilaksanakan. Gue yang
mulai sedikit bodoh ini tidak terlalu takut menghadapinya, tidak seperti teman
gue yang lain yang sampai mengigit celana dalamnya tiap malam saking stresnya.
Alhasil nilai ujian diatas rata - rata pun berhasil gue raih. Dengan ini pun gue
dinyatakan lulus SD. Gue senang. Senyum bahagia .
SMPN
7, Bekasi. Itulah sekolah selanjutnya yang gue tempuh. Naik level dari tingkat
SD menuju SMP ibarat dari level easy, dan sekarang gue berada di level normal. Sungguh
berasa banget tingkat kesulitannya, yang tadinya gue selalu bermalas ria,
sekarang gue harus bermalas "aja". Yap gue harus mengurangi kemalasan
gue dalam mengerjakan tugas, pr dan juga belajar. Gue disini dituntut
meningkatkan kualitas belajar gue, bukan hanya karena nanti ada Ujian Nasional
yang mana tak ada dalam waktu gue SD
tapi juga menyangkut masa depan gue juga. Banyak pelajaran yang gue
dapet dari masa SMP ini. Yang tadinya gue nakal habis suka bikin anak tetangga
nangis dengan nyelipin kecoa ke calana lepis, sekarang gue jadi selalu pengen
pipis dikala tugas tanpa henti datang senin - kamis. Sungguh mengiris - iris.
Tragis. Banyak juga hal yang awalnya gue gak tau sekarang jadi tau. Seperti mengenal
kata cinta. Apa itu cinta? Gue gak bakal bahas disini, bukan karena takut
tulisan ini bakal jadi sebuah buku saking panjangnya. Ummm tapi kalo gue
jelasin bakal merubah semua tema ini. Ingat ini tugas softkill gue. Pasti
ujungnya gue bakal terpelosok jatuh di dalam jurang kelebayan. Oke singkirkan
kata cin*a. Sistem di Smp beda banget dengan SD, di SMP kita mengenal yang
namanya MOS ( Masa Orientasi Siswa). Yaitu masa orientasi kita selama awal
masuk sekolah, yang biasa diadakan selama 3 hari. Ini acara lumayan mengasikan,
ya kita jadi lebih mengenal lingkungan di Smp, cepet akrab dengan teman baru
lah. Banyak kejadian – kejadian yang gue alami ketika masa ini, seperti disuruh
keliling lapangan karena lupa mengerjakan pr, mimisan ditengah jam pelajaran,
dikejar anjing ketika pulang, beli gorengan lupa dibayar. Ujian Nasional pun
usai, dengan meninggal nem ala kadarnya 33,84. Itulah hasil dari selama gue di
SMP
Berkat
Nem yang terbilang “cukup” itu pun gue masuk ke SMA 12 Bekasi pilihan ke-3 dari
sistem penerimaan siswa baru melalui Online . Awalnya gue pengen masuk Sma 2
tapi daya, yang maha Esa berkehendak lain. Oke dengan berat hati pun akhirnya
gue melangkahkan kaki di sekolah tersebut. Awal melihat sekolah tersebut gue
kaget bukan maling, ternyata sekolah tersebut masih baru. Yap masih berdiri
kokoh kayu, bambu penyanggah sekolah tersebut. Gue menghela nafas sambil
menelan ludah begitu lihat pemandangan di sekolah tersebut , bukan hanya gedung
yang belum jadi tapi juga halaman depan sekolah masih penuh dengan rumput,
kebun dan tanah merah. Oke dengan menarik nafas panjang sambil merenung, gue
putuskan tetap bersekolah disini. Gue sadar sekolah tuh nyari ilmu bukan
mencari AC, biarlah yang terpenting gue masuk sekolah berstatus negeri. Dan hal
yang menjekelkan adalah masa orientasi, berbeda dengan tingkat Smp yang
terbilang mengasyikan, ternyata di Sma kita selalu dikerjai oleh kaka senior.
Suruh bawa ini, bawa itulah dengan penuh kata teka – teki. Kita diajari untuk
lebih dewasa dan mandiri, telat semenit saja kita bakal dihukum oleh kaka
senior. Kadang juga dibentak kalo kita melakukan kesalahn atau tidak disiplin.
Di Sma gue lebih meningkatkan lagi kualitas belajar gue, untuk berjuang lulus
sekolah dan juga mendapat perguruan tinggi negeri favorit gue Universitas
Indonesia. Memang jaman Sma dibilang masa paling Indah, banyak kejadian -
kejadian konyol yang gue alami. Setiap hari di kelas selalu dipenuhi riang canda
dan tawa , semua bagaikan bak keluarga, dan sampai kapan pun gue gak bakal lupa
suasana - suasana tersebut, kelas yang penuh dengan campuran berbagai aneka
bumbu asam, manis pahit asin jadi satu, yang kemudian kita namakan kelas
tersebut dengan sebutan SINCOS ( Science One Community), yap kelas Ipa 1. Setelah
3 tahun berlalu, melalui beraneka macam kerikil dan perlahan gedung sekolah
juga sudah mulai mencakar langit karena sudah berlantai 3. Yang semula berat
hati masuk sekolah ini karena gedung yang belum jadi sekarang berat hati pula untuk meninggalkan
semua kenangan yang sudah terjadi.
Akhirnya gue pun lulus Sma, lulus dari sekolah, lulus dari Embel - embel “Siswa”. Kini
gue menatap ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu menuju ke tingkat perguruan
tinggi untuk meraih embel “ Mahasiswa”. Memasuki pintu gerbang dunia real yang
sesungguh nya, ibarat sudah berada pada level “hard” menemui sejuta rintangan & tantangan yang sebenarnya. Yap
gue bersyukur tinggal bersama keluarga yang terbilang “ mampu ” bersyukur juga
sampai saat ini kedua orang tua gue masih utuh. Alhasil gue pun meneruskan
pendidikan ke perguruan tinggi. Awalnya gue ingin masuk Universitas Indonesia
tapi lagi - lagi yang namanya bersaing masalah nilai gue selalu kalah. Yap gue
gagal tes tulis Snmptn 2012. Tapi yasudahlah berkat pengalaman dan seiring
bertambahnya umur gue pun meridhoi kalo kuliah di kampus swasta. Toh yang
dicari ilmu. Pilihan pun tertuju pada suatu kampus yang berlokasi satu kota,
yaitu Universitas Gunadarma. Gue masuk ke jurusan Teknik Informatika. Ini atas
dasar kemauan gue sendiri bukan karena dari pengaruh teman atau pun orang tua.
Tapi dari pengaruh perkembangan zaman. Sekarang teknologi sudah sangat pesat
perkembangannya, gue pun salah satu yang mengikutinya. Dari situ timbul niatan
atau ambisi gue, agar dapat berpengaruh juga dalam pengaruh teknologi ini. Yap
seperti membuat software, mengenal lebih jauh teknologi itu sendiri. Benar, gue
kepincut untuk membuat sebuah program applikasi yang dapat berjalan di
komputer, tidak hanya menikmatinya saja, tapi membuat. Dan karena perubahan
zaman inilah yang pada mulanya gue bercita - cita menjadi dokter, sekarang
berubah menjadi programmer handal sekaligus orang yang berpengaruh dalam
pengaruh teknologi ini. semoga semua keinginan itu dapat gue capai dengan kerja
keras. Ohiya kenapa gue memilih universitas Gunadarma ? Ya…dari informasi yang
gue dapat kampus ini terbilang cukup terkenal di bidang IT nya, dan juga di
kampus ini semua berbasis IT. Bukan hanya itu jurusan IT disini juga terbilang
bagus karena grade nya adalah A.
Gue
pun kini berubah jadi siswa menjadi mahasiswa, sebelum meraih “ mahasiswa” itu, gue
diharuskan mengikuti masa orientasi yaitu Ppsppt ini sedikit berbeda dengan
masa orientasi masa sekolah meskipun makna yang tersirat sama yaitu perkenalan
di dunia baru. Pertama Ppsppt Universitas disini kita dijelaskan mengenai semua
hal yang berbau universitas, seperti aturan - aturan yang berlaku selama
mengikuti perkuliahan, mengenal lingkungan kampus, dan juga penjelasan dari arti
“ Universitas” itu sendiri. Kemudian setelah acara ini ada yang namanya ICT
yaitu perkenalan dengan kampus di bidang IT nya, kita disini diberi tutorial
dalam membuat blog yang diperuntukan untuk tugas semasa kuliah nanti, yang
seperti yang gue tulis ini. Kemudian setelah itu ada yang namanya kuliah
perdana yang dilaksanakan di kampus Depok. Disini dijelaskan lebih rinci
tentang jurusan yang gue pilih yaitu IT sebelum memulai kuliah yang sebenarnya,
agar gue lebih mempersiapkan apa yang dibutuhkan selama menjalani di jurusan
ini. Kuliah pedana ini bukan berarti kuliah pertama sesungguhnya, karena kita
semua 1 jurusan, semua kelas entah dari bagian kalimalang, depok digabung jadi
satu dalam ruangan auditorium. Setelah kuliah perdana ada yang namanya Ppsppt fakultas
yaitu semacam Ospek atau pada zaman sekolah disebut Mos. Inilah salah satu yang
menjengkelkan selain karena dibentak - bentak kaka senior karena kurang
disiplin, tapi rambut gue yang habis dipangkas sampai 1 cm. Karena kita
dituntut untuk membotakan rambut. Tapi gue tau makna dibalik botaknya rambut
gue , bukan karena gue tambah culun atau terlihat mirip pak raden tapi karena
setiap kita memulai sesuatu pasti dimulai dari NOL, begitu pula mahasiswa. Kita
memulai sesuatu dari botak, botak disini bermaksud Nol. Karena inilah awal
pintu gerbang kita menuju masa depan kita yang sebenarnya, kita harus rubah
sikap yang awal kurang dewasa harus jadi dewasa, itulah mengapa kita harus
botak, eh memulai dari Nol agar hasilnya menjadi nilai 100. Semoga rapor akhir
kisah cerita gue menjadi gambaran dari angka tersebut alias sukses di dunia
maupun akhirat. Aminnn ya Allahh …..
My Journey..My Life...
2012-10-19T16:33:00+07:00
Unknown
Langganan:
Posting Komentar (Atom)