Oke setelah
sekian lama gue
tidak mengurus blog ini dengan
hanya meninggalkan sebiji posting.
Alhasil ketika gue kembali, blog gue ditemukan sudah tidak
bernyawa. Sungguh tragis. Oke pada postingan
kedua blog gue
ini, gue berharap
tidak larut dalam
ke - lebayan. Karena postingan kali ini menyangkut
nilai kuliah gue. Yap
ini tugas pertama
softskill gue. Tugas
ini menuntut gue menceritakan semua seluk
beluk tentang gue sejak
lahir. Yap sejak gue di
dalam kandungan rahim ibu, mungkin.
Tertanggal 26 juni 1994 telah lahir seorang anak lelaki di muka bumi ini, dari suatu rumah praktek bidan. Diikuti suara isak tangis bahagia dari seorang ibu, yang senang anaknya telah lahir dengan selamat. Sang bidan pun menghela nafas lega setelah berhasil melaksanakan tugasnya. Lalu siapakah anak yang terlahir itu? Dia bukan Iron man, bukan juga spiderman. Tetapi ialah tokoh spesial yang mewakili semua cerita ini. Yang lain tak bukan adalah gue sendiri.
Bekasi, disitulah tempat dimana gue dilahirkan. Disitu juga lah gue dibesarkan, dan dari situlah semua cerita pahit, asam, manis campur aduk terukirkan. Alfi Syahrin, yap itulah nama yang diberikan orang tua kepada gue. Nama yang harus gue emban selama hidup di dunia ini. Yang merupakan salah satu harta yang sangat berharga dalam hidup gue. Gue mengawali kehidupan dengan nama itu dan mengakhirinya pun pasti dengan nama itu juga, sampai terukir rapih di batu nisan suatu saat nanti. Gue sangat bersyukur terlahir dengan keluarga yang utuh, dan tidak adanya kecacatan dalam diri gue. Mempunyai ibu dan juga ayah, sungguh bahagia. Semua tergambar dengan tangis bahagia gue ketika keluar dari rahim ibu “ Oeeek oeekk”. Mengisahkan masa kecil sungguh membuat gue ingin kembali ke masa ini, ditimang - timang, di nina boboin, di suapin, masa dimana gue tak mengenal batu krikil atau masalah dan rintangan.
Oke singkat cerita gue pun sudah berusia 6 tahun dan duduk di bangku sekolah dasar. Yap gue ketika itu menjadi murid SDN kayuring jaya XI. Seperti hal yang sewajarnya dialami anak seumuran 6 tahun, disini gue dituntut agar lancar menulis, membaca, menghitung, dan berbicara. Beruntung sebelum itu gue sempat masuk di Taman kanak - kanak (TK) jadi sedikit lebih mudah menjalaninya. Inilah awal pertama gue merasakan suasana hidup bersekolah. Awal dari sebuah tantangan menuju kehidupan dunia real yang sesungguhnya. Gue pun memulainya dengan penuh semangat, bersama ayah membeli tas baru, sepatu, buku, dan seperangkat alat tulis. Hari pertama pun terlalui dengan penuh semangat. Alhasil karena saking semangatnya, keesokan nya gue pun sakit. Kasihan. Gara - gara sakit ini pun dari hari kedua sampai kelima membuat gue absen sekolah, dan gara - gara ini pun gue mesti ke dokter, dibawa paksa nyokap ke rumah sakit terdekat. Berawal dari sinilah membuat gue ingin bercita - cita menjadi dokter, karena dokter saat itu menyembuhkan sakit gue. Gue pun senang. Senyum Bahagia.
Hari - hari di sekolah pun terlalui, dimulai dari dapat banyak teman, dapat pengalaman baru, dapat ilmu, dll. Gue yang awalnya bodoh berkat sekolah jadi sedikit bodoh, yang awalnya lemot jadi semakin lemot. Ummm... Gue dulu terbilang agak sedikit nakal atau susah diatur. Bokap nyuruh belajar, gue keluyuran main entah kemana. Pulang sekolah langsung main, pulang main langsung sekolah umm…. Entah main kelereng, layang - layang, tepak jongkok, petak umpet, ngumpetin sendal anak tetangga, dll. Bener - bener random kenakalan gue masih kecil. Yap gue pun sekarang sudah menginjak usia 12 tahun, dimana Ujian Akhir Sekolah akan dilaksanakan. Gue yang mulai sedikit bodoh ini tidak terlalu takut menghadapinya, tidak seperti teman gue yang lain yang sampai mengigit celana dalamnya tiap malam saking stresnya. Alhasil nilai ujian diatas rata - rata pun berhasil gue raih. Dengan ini pun gue dinyatakan lulus SD. Gue senang. Senyum bahagia .
SMPN 7, Bekasi. Itulah sekolah selanjutnya yang gue tempuh. Naik level dari tingkat SD menuju SMP ibarat dari level easy, dan sekarang gue berada di level normal. Sungguh berasa banget tingkat kesulitannya, yang tadinya gue selalu bermalas ria, sekarang gue harus bermalas "aja". Yap gue harus mengurangi kemalasan gue dalam mengerjakan tugas, pr dan juga belajar. Gue disini dituntut meningkatkan kualitas belajar gue, bukan hanya karena nanti ada Ujian Nasional yang mana tak ada dalam waktu gue SD tapi juga menyangkut masa depan gue juga. Banyak pelajaran yang gue dapet dari masa SMP ini. Yang tadinya gue nakal habis suka bikin anak tetangga nangis dengan nyelipin kecoa ke calana lepis, sekarang gue jadi selalu pengen pipis dikala tugas tanpa henti datang senin - kamis. Sungguh mengiris - iris. Tragis. Banyak juga hal yang awalnya gue gak tau sekarang jadi tau. Seperti mengenal kata cinta. Apa itu cinta? Gue gak bakal bahas disini, bukan karena takut tulisan ini bakal jadi sebuah buku saking panjangnya. Ummm tapi kalo gue jelasin bakal merubah semua tema ini. Ingat ini tugas softkill gue. Pasti ujungnya gue bakal terpelosok jatuh di dalam jurang kelebayan. Oke singkirkan kata cin*a. Sistem di Smp beda banget dengan SD, di SMP kita mengenal yang namanya MOS ( Masa Orientasi Siswa). Yaitu masa orientasi kita selama awal masuk sekolah, yang biasa diadakan selama 3 hari. Ini acara lumayan mengasikan, ya kita jadi lebih mengenal lingkungan di Smp, cepet akrab dengan teman baru lah. Banyak kejadian – kejadian yang gue alami ketika masa ini, seperti disuruh keliling lapangan karena lupa mengerjakan pr, mimisan ditengah jam pelajaran, dikejar anjing ketika pulang, beli gorengan lupa dibayar. Ujian Nasional pun usai, dengan meninggal nem ala kadarnya 33,84. Itulah hasil dari selama gue di SMP
Berkat Nem yang terbilang “cukup” itu pun gue masuk ke SMA 12 Bekasi pilihan ke-3 dari sistem penerimaan siswa baru melalui Online . Awalnya gue pengen masuk Sma 2 tapi daya, yang maha Esa berkehendak lain. Oke dengan berat hati pun akhirnya gue melangkahkan kaki di sekolah tersebut. Awal melihat sekolah tersebut gue kaget bukan maling, ternyata sekolah tersebut masih baru. Yap masih berdiri kokoh kayu, bambu penyanggah sekolah tersebut. Gue menghela nafas sambil menelan ludah begitu lihat pemandangan di sekolah tersebut , bukan hanya gedung yang belum jadi tapi juga halaman depan sekolah masih penuh dengan rumput, kebun dan tanah merah. Oke dengan menarik nafas panjang sambil merenung, gue putuskan tetap bersekolah disini. Gue sadar sekolah tuh nyari ilmu bukan mencari AC, biarlah yang terpenting gue masuk sekolah berstatus negeri. Dan hal yang menjekelkan adalah masa orientasi, berbeda dengan tingkat Smp yang terbilang mengasyikan, ternyata di Sma kita selalu dikerjai oleh kaka senior. Suruh bawa ini, bawa itulah dengan penuh kata teka – teki. Kita diajari untuk lebih dewasa dan mandiri, telat semenit saja kita bakal dihukum oleh kaka senior. Kadang juga dibentak kalo kita melakukan kesalahn atau tidak disiplin.
Di Sma gue lebih meningkatkan lagi kualitas belajar gue, untuk berjuang lulus sekolah dan juga mendapat perguruan tinggi negeri favorit gue Universitas Indonesia. Memang jaman Sma dibilang masa paling Indah, banyak kejadian - kejadian konyol yang gue alami. Setiap hari di kelas selalu dipenuhi riang canda dan tawa , semua bagaikan bak keluarga, dan sampai kapan pun gue gak bakal lupa suasana - suasana tersebut, kelas yang penuh dengan campuran berbagai aneka bumbu asam, manis pahit asin jadi satu, yang kemudian kita namakan kelas tersebut dengan sebutan SINCOS ( Science One Community), yap kelas Ipa 1. Setelah 3 tahun berlalu, melalui beraneka macam kerikil dan perlahan gedung sekolah juga sudah mulai mencakar langit karena sudah berlantai 3. Yang semula berat hati masuk sekolah ini karena gedung yang belum jadi sekarang berat hati pula untuk meninggalkan semua kenangan yang sudah terjadi.
Akhirnya gue pun lulus Sma, lulus dari sekolah, lulus dari Embel - embel “Siswa”. Kini gue menatap ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu menuju ke tingkat perguruan tinggi untuk meraih embel “ Mahasiswa”. Memasuki pintu gerbang dunia real yang sesungguh nya, ibarat sudah berada pada level “hard” menemui sejuta rintangan & tantangan yang sebenarnya. Yap gue bersyukur tinggal bersama keluarga yang terbilang “ mampu ” bersyukur juga sampai saat ini kedua orang tua gue masih utuh. Alhasil gue pun meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi. Awalnya gue ingin masuk Universitas Indonesia tapi lagi - lagi yang namanya bersaing masalah nilai gue selalu kalah. Yap gue gagal tes tulis Snmptn 2012. Tapi yasudahlah berkat pengalaman dan seiring bertambahnya umur gue pun meridhoi kalo kuliah di kampus swasta. Toh yang dicari ilmu. Pilihan pun tertuju pada suatu kampus yang berlokasi satu kota, yaitu Universitas Gunadarma. Gue masuk ke jurusan Teknik Informatika. Ini atas dasar kemauan gue sendiri bukan karena dari pengaruh teman atau pun orang tua. Tapi dari pengaruh perkembangan zaman. Sekarang teknologi sudah sangat pesat perkembangannya, gue pun salah satu yang mengikutinya. Dari situ timbul niatan atau ambisi gue, agar dapat berpengaruh juga dalam pengaruh teknologi ini. Yap seperti membuat software, mengenal lebih jauh teknologi itu sendiri. Benar, gue kepincut untuk membuat sebuah program applikasi yang dapat berjalan di komputer, tidak hanya menikmatinya saja, tapi membuat. Dan karena perubahan zaman inilah yang pada mulanya gue bercita - cita menjadi dokter, sekarang berubah menjadi programmer handal sekaligus orang yang berpengaruh dalam pengaruh teknologi ini. semoga semua keinginan itu dapat gue capai dengan kerja keras. Ohiya kenapa gue memilih universitas Gunadarma ? Ya…dari informasi yang gue dapat kampus ini terbilang cukup terkenal di bidang IT nya, dan juga di kampus ini semua berbasis IT. Bukan hanya itu jurusan IT disini juga terbilang bagus karena grade nya adalah A.
Gue pun kini berubah jadi siswa menjadi mahasiswa, sebelum meraih “ mahasiswa” itu, gue diharuskan mengikuti masa orientasi yaitu Ppsppt ini sedikit berbeda dengan masa orientasi masa sekolah meskipun makna yang tersirat sama yaitu perkenalan di dunia baru. Pertama Ppsppt Universitas disini kita dijelaskan mengenai semua hal yang berbau universitas, seperti aturan - aturan yang berlaku selama mengikuti perkuliahan, mengenal lingkungan kampus, dan juga penjelasan dari arti “ Universitas” itu sendiri. Kemudian setelah acara ini ada yang namanya ICT yaitu perkenalan dengan kampus di bidang IT nya, kita disini diberi tutorial dalam membuat blog yang diperuntukan untuk tugas semasa kuliah nanti, yang seperti yang gue tulis ini. Kemudian setelah itu ada yang namanya kuliah perdana yang dilaksanakan di kampus Depok. Disini dijelaskan lebih rinci tentang jurusan yang gue pilih yaitu IT sebelum memulai kuliah yang sebenarnya, agar gue lebih mempersiapkan apa yang dibutuhkan selama menjalani di jurusan ini. Kuliah pedana ini bukan berarti kuliah pertama sesungguhnya, karena kita semua 1 jurusan, semua kelas entah dari bagian kalimalang, depok digabung jadi satu dalam ruangan auditorium. Setelah kuliah perdana ada yang namanya Ppsppt fakultas yaitu semacam Ospek atau pada zaman sekolah disebut Mos. Inilah salah satu yang menjengkelkan selain karena dibentak - bentak kaka senior karena kurang disiplin, tapi rambut gue yang habis dipangkas sampai 1 cm. Karena kita dituntut untuk membotakan rambut. Tapi gue tau makna dibalik botaknya rambut gue , bukan karena gue tambah culun atau terlihat mirip pak raden tapi karena setiap kita memulai sesuatu pasti dimulai dari NOL, begitu pula mahasiswa. Kita memulai sesuatu dari botak, botak disini bermaksud Nol. Karena inilah awal pintu gerbang kita menuju masa depan kita yang sebenarnya, kita harus rubah sikap yang awal kurang dewasa harus jadi dewasa, itulah mengapa kita harus botak, eh memulai dari Nol agar hasilnya menjadi nilai 100. Semoga rapor akhir kisah cerita gue menjadi gambaran dari angka tersebut alias sukses di dunia maupun akhirat. Aminnn ya Allahh …..
readmore »»
Tertanggal 26 juni 1994 telah lahir seorang anak lelaki di muka bumi ini, dari suatu rumah praktek bidan. Diikuti suara isak tangis bahagia dari seorang ibu, yang senang anaknya telah lahir dengan selamat. Sang bidan pun menghela nafas lega setelah berhasil melaksanakan tugasnya. Lalu siapakah anak yang terlahir itu? Dia bukan Iron man, bukan juga spiderman. Tetapi ialah tokoh spesial yang mewakili semua cerita ini. Yang lain tak bukan adalah gue sendiri.
Bekasi, disitulah tempat dimana gue dilahirkan. Disitu juga lah gue dibesarkan, dan dari situlah semua cerita pahit, asam, manis campur aduk terukirkan. Alfi Syahrin, yap itulah nama yang diberikan orang tua kepada gue. Nama yang harus gue emban selama hidup di dunia ini. Yang merupakan salah satu harta yang sangat berharga dalam hidup gue. Gue mengawali kehidupan dengan nama itu dan mengakhirinya pun pasti dengan nama itu juga, sampai terukir rapih di batu nisan suatu saat nanti. Gue sangat bersyukur terlahir dengan keluarga yang utuh, dan tidak adanya kecacatan dalam diri gue. Mempunyai ibu dan juga ayah, sungguh bahagia. Semua tergambar dengan tangis bahagia gue ketika keluar dari rahim ibu “ Oeeek oeekk”. Mengisahkan masa kecil sungguh membuat gue ingin kembali ke masa ini, ditimang - timang, di nina boboin, di suapin, masa dimana gue tak mengenal batu krikil atau masalah dan rintangan.
Oke singkat cerita gue pun sudah berusia 6 tahun dan duduk di bangku sekolah dasar. Yap gue ketika itu menjadi murid SDN kayuring jaya XI. Seperti hal yang sewajarnya dialami anak seumuran 6 tahun, disini gue dituntut agar lancar menulis, membaca, menghitung, dan berbicara. Beruntung sebelum itu gue sempat masuk di Taman kanak - kanak (TK) jadi sedikit lebih mudah menjalaninya. Inilah awal pertama gue merasakan suasana hidup bersekolah. Awal dari sebuah tantangan menuju kehidupan dunia real yang sesungguhnya. Gue pun memulainya dengan penuh semangat, bersama ayah membeli tas baru, sepatu, buku, dan seperangkat alat tulis. Hari pertama pun terlalui dengan penuh semangat. Alhasil karena saking semangatnya, keesokan nya gue pun sakit. Kasihan. Gara - gara sakit ini pun dari hari kedua sampai kelima membuat gue absen sekolah, dan gara - gara ini pun gue mesti ke dokter, dibawa paksa nyokap ke rumah sakit terdekat. Berawal dari sinilah membuat gue ingin bercita - cita menjadi dokter, karena dokter saat itu menyembuhkan sakit gue. Gue pun senang. Senyum Bahagia.
Hari - hari di sekolah pun terlalui, dimulai dari dapat banyak teman, dapat pengalaman baru, dapat ilmu, dll. Gue yang awalnya bodoh berkat sekolah jadi sedikit bodoh, yang awalnya lemot jadi semakin lemot. Ummm... Gue dulu terbilang agak sedikit nakal atau susah diatur. Bokap nyuruh belajar, gue keluyuran main entah kemana. Pulang sekolah langsung main, pulang main langsung sekolah umm…. Entah main kelereng, layang - layang, tepak jongkok, petak umpet, ngumpetin sendal anak tetangga, dll. Bener - bener random kenakalan gue masih kecil. Yap gue pun sekarang sudah menginjak usia 12 tahun, dimana Ujian Akhir Sekolah akan dilaksanakan. Gue yang mulai sedikit bodoh ini tidak terlalu takut menghadapinya, tidak seperti teman gue yang lain yang sampai mengigit celana dalamnya tiap malam saking stresnya. Alhasil nilai ujian diatas rata - rata pun berhasil gue raih. Dengan ini pun gue dinyatakan lulus SD. Gue senang. Senyum bahagia .
SMPN 7, Bekasi. Itulah sekolah selanjutnya yang gue tempuh. Naik level dari tingkat SD menuju SMP ibarat dari level easy, dan sekarang gue berada di level normal. Sungguh berasa banget tingkat kesulitannya, yang tadinya gue selalu bermalas ria, sekarang gue harus bermalas "aja". Yap gue harus mengurangi kemalasan gue dalam mengerjakan tugas, pr dan juga belajar. Gue disini dituntut meningkatkan kualitas belajar gue, bukan hanya karena nanti ada Ujian Nasional yang mana tak ada dalam waktu gue SD tapi juga menyangkut masa depan gue juga. Banyak pelajaran yang gue dapet dari masa SMP ini. Yang tadinya gue nakal habis suka bikin anak tetangga nangis dengan nyelipin kecoa ke calana lepis, sekarang gue jadi selalu pengen pipis dikala tugas tanpa henti datang senin - kamis. Sungguh mengiris - iris. Tragis. Banyak juga hal yang awalnya gue gak tau sekarang jadi tau. Seperti mengenal kata cinta. Apa itu cinta? Gue gak bakal bahas disini, bukan karena takut tulisan ini bakal jadi sebuah buku saking panjangnya. Ummm tapi kalo gue jelasin bakal merubah semua tema ini. Ingat ini tugas softkill gue. Pasti ujungnya gue bakal terpelosok jatuh di dalam jurang kelebayan. Oke singkirkan kata cin*a. Sistem di Smp beda banget dengan SD, di SMP kita mengenal yang namanya MOS ( Masa Orientasi Siswa). Yaitu masa orientasi kita selama awal masuk sekolah, yang biasa diadakan selama 3 hari. Ini acara lumayan mengasikan, ya kita jadi lebih mengenal lingkungan di Smp, cepet akrab dengan teman baru lah. Banyak kejadian – kejadian yang gue alami ketika masa ini, seperti disuruh keliling lapangan karena lupa mengerjakan pr, mimisan ditengah jam pelajaran, dikejar anjing ketika pulang, beli gorengan lupa dibayar. Ujian Nasional pun usai, dengan meninggal nem ala kadarnya 33,84. Itulah hasil dari selama gue di SMP
Berkat Nem yang terbilang “cukup” itu pun gue masuk ke SMA 12 Bekasi pilihan ke-3 dari sistem penerimaan siswa baru melalui Online . Awalnya gue pengen masuk Sma 2 tapi daya, yang maha Esa berkehendak lain. Oke dengan berat hati pun akhirnya gue melangkahkan kaki di sekolah tersebut. Awal melihat sekolah tersebut gue kaget bukan maling, ternyata sekolah tersebut masih baru. Yap masih berdiri kokoh kayu, bambu penyanggah sekolah tersebut. Gue menghela nafas sambil menelan ludah begitu lihat pemandangan di sekolah tersebut , bukan hanya gedung yang belum jadi tapi juga halaman depan sekolah masih penuh dengan rumput, kebun dan tanah merah. Oke dengan menarik nafas panjang sambil merenung, gue putuskan tetap bersekolah disini. Gue sadar sekolah tuh nyari ilmu bukan mencari AC, biarlah yang terpenting gue masuk sekolah berstatus negeri. Dan hal yang menjekelkan adalah masa orientasi, berbeda dengan tingkat Smp yang terbilang mengasyikan, ternyata di Sma kita selalu dikerjai oleh kaka senior. Suruh bawa ini, bawa itulah dengan penuh kata teka – teki. Kita diajari untuk lebih dewasa dan mandiri, telat semenit saja kita bakal dihukum oleh kaka senior. Kadang juga dibentak kalo kita melakukan kesalahn atau tidak disiplin.
Di Sma gue lebih meningkatkan lagi kualitas belajar gue, untuk berjuang lulus sekolah dan juga mendapat perguruan tinggi negeri favorit gue Universitas Indonesia. Memang jaman Sma dibilang masa paling Indah, banyak kejadian - kejadian konyol yang gue alami. Setiap hari di kelas selalu dipenuhi riang canda dan tawa , semua bagaikan bak keluarga, dan sampai kapan pun gue gak bakal lupa suasana - suasana tersebut, kelas yang penuh dengan campuran berbagai aneka bumbu asam, manis pahit asin jadi satu, yang kemudian kita namakan kelas tersebut dengan sebutan SINCOS ( Science One Community), yap kelas Ipa 1. Setelah 3 tahun berlalu, melalui beraneka macam kerikil dan perlahan gedung sekolah juga sudah mulai mencakar langit karena sudah berlantai 3. Yang semula berat hati masuk sekolah ini karena gedung yang belum jadi sekarang berat hati pula untuk meninggalkan semua kenangan yang sudah terjadi.
Akhirnya gue pun lulus Sma, lulus dari sekolah, lulus dari Embel - embel “Siswa”. Kini gue menatap ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu menuju ke tingkat perguruan tinggi untuk meraih embel “ Mahasiswa”. Memasuki pintu gerbang dunia real yang sesungguh nya, ibarat sudah berada pada level “hard” menemui sejuta rintangan & tantangan yang sebenarnya. Yap gue bersyukur tinggal bersama keluarga yang terbilang “ mampu ” bersyukur juga sampai saat ini kedua orang tua gue masih utuh. Alhasil gue pun meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi. Awalnya gue ingin masuk Universitas Indonesia tapi lagi - lagi yang namanya bersaing masalah nilai gue selalu kalah. Yap gue gagal tes tulis Snmptn 2012. Tapi yasudahlah berkat pengalaman dan seiring bertambahnya umur gue pun meridhoi kalo kuliah di kampus swasta. Toh yang dicari ilmu. Pilihan pun tertuju pada suatu kampus yang berlokasi satu kota, yaitu Universitas Gunadarma. Gue masuk ke jurusan Teknik Informatika. Ini atas dasar kemauan gue sendiri bukan karena dari pengaruh teman atau pun orang tua. Tapi dari pengaruh perkembangan zaman. Sekarang teknologi sudah sangat pesat perkembangannya, gue pun salah satu yang mengikutinya. Dari situ timbul niatan atau ambisi gue, agar dapat berpengaruh juga dalam pengaruh teknologi ini. Yap seperti membuat software, mengenal lebih jauh teknologi itu sendiri. Benar, gue kepincut untuk membuat sebuah program applikasi yang dapat berjalan di komputer, tidak hanya menikmatinya saja, tapi membuat. Dan karena perubahan zaman inilah yang pada mulanya gue bercita - cita menjadi dokter, sekarang berubah menjadi programmer handal sekaligus orang yang berpengaruh dalam pengaruh teknologi ini. semoga semua keinginan itu dapat gue capai dengan kerja keras. Ohiya kenapa gue memilih universitas Gunadarma ? Ya…dari informasi yang gue dapat kampus ini terbilang cukup terkenal di bidang IT nya, dan juga di kampus ini semua berbasis IT. Bukan hanya itu jurusan IT disini juga terbilang bagus karena grade nya adalah A.
Gue pun kini berubah jadi siswa menjadi mahasiswa, sebelum meraih “ mahasiswa” itu, gue diharuskan mengikuti masa orientasi yaitu Ppsppt ini sedikit berbeda dengan masa orientasi masa sekolah meskipun makna yang tersirat sama yaitu perkenalan di dunia baru. Pertama Ppsppt Universitas disini kita dijelaskan mengenai semua hal yang berbau universitas, seperti aturan - aturan yang berlaku selama mengikuti perkuliahan, mengenal lingkungan kampus, dan juga penjelasan dari arti “ Universitas” itu sendiri. Kemudian setelah acara ini ada yang namanya ICT yaitu perkenalan dengan kampus di bidang IT nya, kita disini diberi tutorial dalam membuat blog yang diperuntukan untuk tugas semasa kuliah nanti, yang seperti yang gue tulis ini. Kemudian setelah itu ada yang namanya kuliah perdana yang dilaksanakan di kampus Depok. Disini dijelaskan lebih rinci tentang jurusan yang gue pilih yaitu IT sebelum memulai kuliah yang sebenarnya, agar gue lebih mempersiapkan apa yang dibutuhkan selama menjalani di jurusan ini. Kuliah pedana ini bukan berarti kuliah pertama sesungguhnya, karena kita semua 1 jurusan, semua kelas entah dari bagian kalimalang, depok digabung jadi satu dalam ruangan auditorium. Setelah kuliah perdana ada yang namanya Ppsppt fakultas yaitu semacam Ospek atau pada zaman sekolah disebut Mos. Inilah salah satu yang menjengkelkan selain karena dibentak - bentak kaka senior karena kurang disiplin, tapi rambut gue yang habis dipangkas sampai 1 cm. Karena kita dituntut untuk membotakan rambut. Tapi gue tau makna dibalik botaknya rambut gue , bukan karena gue tambah culun atau terlihat mirip pak raden tapi karena setiap kita memulai sesuatu pasti dimulai dari NOL, begitu pula mahasiswa. Kita memulai sesuatu dari botak, botak disini bermaksud Nol. Karena inilah awal pintu gerbang kita menuju masa depan kita yang sebenarnya, kita harus rubah sikap yang awal kurang dewasa harus jadi dewasa, itulah mengapa kita harus botak, eh memulai dari Nol agar hasilnya menjadi nilai 100. Semoga rapor akhir kisah cerita gue menjadi gambaran dari angka tersebut alias sukses di dunia maupun akhirat. Aminnn ya Allahh …..